Ketika mengajarkan ilmu tajwid pun saya harus memutar otak melakukan kreasi-kreasi sendiri agar belajar menjadi mudah, tidak banyak istilah yang akan membingungkan serta tidak banyak yang harus dihafalkan.
Mengajarkan Alquran untuk orang dewasa sangat jauh berbeda dibanding ketika mengajarkan untuk anak-anak. Selain sulit untuk mengingat, orang dewasa mudah bosan sehingga saya harus banyak berdialog di sela-sela pengajaran.
Membaca Alquran merupakan kebutuhan dasar bagi seorang Muslim, tapi nyatanya pembelajaran membaca Alquran tidak diajarkan di sekolah. Bahkan agar anak bisa membaca dan menulis saja orang tua harus mendaftarkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan non formal.Â
Adanya rumah baca dan perpustakaan-perpustakaan di tiap desa bisa menjadi secercah harapan agar kemampuan literasi masyarakat kian meningkat. Literasi tidak hanya kemampuan membaca dan memahami isi bacaan tetapi bagaimana agar apa yang dibaca bisa bermanfaat untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya.Â
Kemampuan untuk berpikir kritis dan menuangkan ide pikiran ke dalam bentuk lisan dan tulisan juga termasuk dalam ranah literasi.Â
Kepedulian kita terhadap dunia pendidikan sangat diharapkan dan sedikit ilmu yang dibagikan akan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam menjalankan aktifitas serta bisa memberi manfaat untuk orang lain.
Terima kasih sudah membaca dan salam kepedulian.