Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagi Saya Kuliah Gak Wajib

20 Mei 2024   16:33 Diperbarui: 20 Mei 2024   18:29 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexel

Kuliah, Penting Tapi Tidak Wajib

Kenaikan UKT yang dinilai tidak relevan mengundang banyak polemik dan pertanyaan. Bahkan di sejumlah Universitas terjadi demo mahasiswa menuntut kejelasan dari pemerintah. Pemerintah pun dalam hal ini Kemendikbud ristek menanggapi bahwa kuliah sifatnya tersier, tidak wajib.

Setujukah anda bahwa kuliah tidak wajib, hanya bersifat tersier?

Bagi saya kuliah memang tidak wajib, dan tidak penting juga, sebab ada banyak jalan untuk bisa mendapatkan ilmu, dan ada banyak cara untuk bisa mendapatkan pekerjaan, tidak harus sarjana, apalagi di zaman itu, lulusan SMP pun bisa kerja asal ada koneksi. 

Itu adalah pendapat saya 20 tahun lalu ketika saya baru lulus SMA. 

Saya setuju dengan pemerintah bahwa kuliah tidaklah wajib, sebab jika kuliah sifatnya wajib maka pemerintah akan menanggung konsekuensi, harus menyediakan dana yang besar agar rakyat Indonesia bisa kuliah bebas UKT, alias gratis. Kabarnya, sekarang aja banyak kebocoran dana, apatah lagi jika ditambah kuliah gratis.

Kuliah memang tidak wajib sebab yang wajib belajarnya, menuntut ilmunya. Menjadi pembelajar sepanjang hayat itulah yang diwajibkan. Dengan belajar dimanapun dan kapanpun maka kita telah berusaha untuk meng-upgrade diri, menambah skill, menambah wawasan serta mendewasakan pikiran. 

Jika tujuannya untuk mendapatkan pekerjaan maka kuliah bisa jadi wajib, setidaknya untuk saat ini. Dimana lapangan kerja semakin sedikit, jumlah angkatan kerja semakin banyak, ditambah lagi rata-rata perusahaan mensyaratkan usia maksimal 23 tahun. Bagi lulusan SMA mungkin hanya punya kesempatan 3-4 tahun bagi mereka bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Diatas usia 23 tahun peluangnya sangat sedikit dan harus bersaing dengan lulusan terbaru.

Selain untuk meningkatkan value agar peluang mendapatkan pekerjaan terbuka lebar, dengan kuliah akan memperluas jaringan konektivitas serta menambah pengalaman dalam berorganisasi. Dua hal inilah yang mungkin tidak didapatkan jika tidak kuliah.

Lalu bagaimana jika terpaksa tidak bisa kuliah?

Bagi lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan kuliah, ada beberapa opsi lain selain langsung terjun di dunia kerja. 

Seperti yang ditulis oleh kompasianer mba Krisanti, lulusan SMA bisa sukses di dunia kerja dengan mengikuti program pemerintah dari kemnaker yaitu BLK (balai latihan kerja). Ada banyak sekali bidang kejuruan yang ditawarkan; mulai dari teknologi informasi dan komunikasi, garmen apparel, bisnis dan manajemen, pariwisata, teknik otomotif, pertanian, perikanan sampai industri kreatif.

Untuk melihat program pelatihan apa saja yang tersedia bisa kunjungi web kemnaker atau di sini.

Selain mengikuti program BLK, lulusan SMA pun bisa kuliah setelah mereka bekerja. Seperti yang ditulis oleh Elin Moevid, jadi buruh dulu sarjana belakangan. Teman saya ada yang baru 2 tahun lulus sarjana setelah lebih dari 10 tahun bekerja dan berwirausaha.

So, memutuskan kuliah ataupun tidak itu hak masing-masing individu. Yang jelas setiap pilihan akan ada konsekuensinya. Pilihlah sesuatu yang sesuai dengan kapasitas kita, pilihlah sesuatu yang kita yakin sanggup menanggung resikonya. 

Ayo dukung program Satu Keluarga Satu Sarjana.

Terima kasih telah meluangkan waktu membaca artikel ini. 

Salam Literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun