Mohon tunggu...
Engki Rebon
Engki Rebon Mohon Tunggu... Guru Honor -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang Pulau

4 Maret 2019   16:53 Diperbarui: 5 Maret 2019   17:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami orang pulau

Bukan hal baru bicara rindu

Jarang bertemu tak ciptakan sendu

Kami terpisah tapi terpaut satu

Kami orang pulau

Pantang layu sebelum berpeluh

Terbakar punggung hitam melepuh

Membongkar batu dapatkan madu

Kami orang pulau

Berjiwa batu tak geser dirayu

Wajah berurat tak goyah ditinju

Senyum di bibir tetap tersipu

Kami orang pulau

Anak gadis bermandi abu

Tak boleh sentuh sebatas ganggu

Selalu merindu setelah bertemu

Kami orang pulau

Merantau di pulau-pulau

Mencari ilmu dan hidup baru

Kelak kembali ke pangkuan ibu

Kami orang pulau

Sepiring nasi kami berpadu

Tak bedakan islam kristen atau hindu

Sebab kami dididik bersatu

Kami orang pulau

Negeri kami tak seindah negerimu

Kulit kami tak seputih kulitmu

Tapi senyum kami tak pernah palsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun