Jangan, jangan dulu
Kau jatuhkan derasnya hujan
Tangan mungil kami takkan kuasa
Sibakkan semua dalam kerjapan mata
Pernahkah kau, cobai aroma
Saat jelajahi gunungannya
Ketika hujan tiba
Entahlah, butuh berlapis cadar penutup muka
Agar isi perut tak terbuang percuma
Kami anak-anak langit
Berpacu dengan cendawan kelabu menggantung sengit
Gelapnya mengiring derit-derit
Kotak beroda tuangkan isinya
Dan lihatlah, kami
Mengaduknya, mengacaknya, mengurainya
Memilah yang tersisa
Demi selembar uang ribuan penukarnya
Tangis langit tutupi derai kami
Berebut sigap dengan para lalat
Bersitegang dengan larva berjengkal jengkal
Entah, hingga kapan
Kami anak-anak langit
Barisan penggendong keranjang
Membawa lelah dan tumpukan daki saat pulang
Dan tiga lembar seribuan, bekal menjelang petang....
nov'13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H