Mohon tunggu...
Enggar Wijaya
Enggar Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - acquisition support

@pengantarsenyum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sesat Sesaat #1

22 September 2018   06:31 Diperbarui: 22 September 2018   07:29 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai manusia, seringkali diutarakan jika sesungguhnya kita memiliki hak yang sama. Tapi, mengapa dengan halangan digunakan paham yang begitu egois?

"Tidak bisa seperti itu. Jangan egois! Sebagai umat manusia, kita semestinya mempunyai hak yang sama" Ucap saya dengan nada kesal.

"Ini bukan egois. Tapi, memang demikian adanya. Kalau kamu tidak percaya buka saja surat..."

Belum usai dia bicara, saya langsung mengakhirinya. Entah apa yang ingin disampaikannya, saya sudah tidak mau mendengar. Saya takut semakin panjang dan nantinya malah membuat tidak baik buat kami berdua.

"Sstt, sudahlah saya tidak ingin berdebat. Kirim saja pendapatmu lewat surat!" tutupku.

Sampai detik ini, saya ingat betul kalau dia tidak pernah mengirimi saya sebuah surat. Dengan kata lain, dia tidak 'menceramahi' saya lagi. Selain itu, saya ingat betul kalau saya sudah mandi wajib. Saya sudah suci. Pure, saya hanya mager kala itu.

***

Enggar Wijaya2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun