"Masturbasi itu mah bukan halangan. Tapi, alasan. Ya, alasan kamu saja supaya tidak salat" Katanya.
"Sok tahu" Balasan saya.
"Tapi, memang benar, kan?" Sangat yakin perempuan yang di saat itu tengah mengenakan jilbab coklat bertanya.
Saya paling tidak mau kalah. Dengan sangat yakin pula, saya beri jawaban.
"Sok tahu"
Dia diam saja. Cemberut. Merengut. Kusut.
Suasana itu cukup mengganggu saya. Maka dari itu, saya pun melontarkan sebuah pertanyaan untuk mencairkan sekaligus melepaskan keresahan yang mengumpul di kepala, "Lantas, yang dimaksud halangan itu seperti apa menurutmu?"
"Menstruasi" Singkatnya.
"Itu saja?"
"Iya" jawabnya.
Giliran saya yang terdiam. Cemberut. Mengapa? Karena itu tidak sesuai dengan pendapat yang melekat di kepala saya. Bagaimana tidak. Saya sangat percaya bahwa tuhan itu maha adil. Sedangkan jawabannya itu seolah-olah tidak merujuk pada dasar keadilan. Malahan, cenderung berat sebelah atau membela suatu pihak.