"Pak, kalau bapak mau mendonorkan darah bapak untuk bapak saya, mau bayar berapa ya?". Â Aku tertegun seketika.Â
Jawab ku, "Jika tidak ada halangan, ini donor darah saya ke sembilan belas kali. Semuanya saya lakukan dengan hati yang tulus dek!"Â
"Ohhhh, terima kasih ya pak" Â jawab seorang gadis beliau dengan datar tapi terbaca jelas di aura wajahnya rasa ucapan terima kasih, keraguan, kekuatiran dan tanda tanya besar menyatu dalam bahasa tubuhya.
Aku mencoba memberikan senyum yang tulus pada gadis itu agar dia tidak akan mengetahui bahwa  aku teringat betapa sangat sulitnya di waktu pertama kalinya aku mencari pendonor darah untuk kakak perempuan ku yang meninggal  di kemoterapi ke 7 akibat kanker payudara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H