Mohon tunggu...
engel elvent
engel elvent Mohon Tunggu... -

SUKA HUMOR, PEMARAH

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PENYESALAN

4 Mei 2015   17:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENYESALAN

penyesalan beraromakan rintihan mematikan

aku tak ingin merangkai bait cerita berdua

sebelum kesombongan menerka ketulusan hati

sebelum cinta ini tercium makian

sebelum melodi hati hanyut dalam kepiluan

aku terlampau membencimu

karena kebodohanku menafsir hati pecundang

menyapa dalam sahutan yang lembut semua datang dengan kepuraan

inginku meneriaki makian untukku sumpah

sebelum tercekik dalam kesahduan lantunmu

saat hujan membawa setetes derita

memercik kalimat berpesan sundalmu

melagukan keberisikan yang mengusik

takkan aku gubah rasa kebencianku

PENULIS: ENGELBERTUS ELVENT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun