Mohon tunggu...
M. Endy Yulianto
M. Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Vokasi Undip

Hobi rekreasi dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vokasi Undip Kembangkan Mesin Huller Mobile, Dongkrak Pendapatan Petani Kopi Dusun Sirap

28 September 2024   11:27 Diperbarui: 28 September 2024   11:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi Undip/dokpri

Kopi merupakan minuman penyegar sangat populer terkait aspek kenikmatan dan kepuasan konsumen. Salah satu komoditi unggulan di Desa Kelurahan Kecamatan Jambu, yang memberikan kontribusi nyata bagi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan petani adalah kopi Robusta. Profesi sebagian besar masyarakat di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, yakni petani dan usaha kopi. Luas perkebunan kopi 3000 ha dengan biji kopi kering atau kopi ose 1,4 ton setiap hektar/tahun senilai Rp 27.000 per kg biji kopi.

Untuk itu, Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi Undip berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tani Rahayu IV, Dusun Sirap, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Tim Pengabdian kepada Masyarakat PPPUD-Undip memberikan bantuan berupa mesin huller mobile yang didesain khusus memiliki mobilitas tinggi.


Tim Pengabdian yang terdiri dari Drs. Sutrisno, MT, Mohamad Endy Yulianto, ST, MT, Didik Ariwibowo, ST, MT dan Riana Sitawati, SE, M.Sc, Ph.D mencetuskan ide inovatif setelah melihat potensi Dusun Sirap yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kopi.

Sutrisno menyampaikan bahwa persoalan yang sangat krusial dalam pengolahan kopi tersebut yaitu proses pengupasan harus menggunakan jasa luar dan harus membawa biji kopi ke tempat pengupasan. Dengan demikian petani terbebani biaya jasa dan transportasi. Oleh karenanya kami mendorong upaya peningkatan nilai bisnis usaha pengolahan kopi," ungkap Sutrisno.


"Melihat kondisi ini, kami memberikan bantuan mesin huller kopi mobile yang digunakan untuk proses pengupasan biji kopi. Mesin huller didesain khusus untuk dapat dipindah-pindahkan atau mobile sehingga konsepnya adalah mesin ditempatkan di pusat-pusat panen kopi," tutur Sutrisno.

Didik menyampaikan bahwa petani tidak perlu jauh-jauh pergi untuk mengupaskan biji kopinya. Mesin huller mobile yang di buat Tim Sekolah Vokasi Undip ini menggunakan sistem rotary hammering dengan kapasitas 600 kg/jam yang digerakkan dengan mesin diesel 22 HP. Mesin yang telah dioperasikan di beberapa desa ini, telah menghasilkan keuntungan bersih Rp 650/kg.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Rahayu IV Dusun Sirap, Ngadiyanto mengungkapkan, bahwa bantuan mesin huller mobile kopi ini, sangat membantu mengurangi biaya produksi yang mereka keluarkan hingga Rp 650/kg. Bahkan, saat ini KUB telah menerima order pengupasan dan order sewa mesin dari beberapa desa tetangga.


Endy juga menambahkan bahwa KUB telah menerima order pengupasan dan order sewa mesin di beberapa desa tetangga. Order rata-rata 2500 kg per hari dengan ongkos Rp. 650/kg. Setelah dikurangi biaya operasional dan bahan bakar, masuk kas Rp. 500.000 per hari. Sehingga dalam satu bulan (24 hari operasi rata-rata) bisa mendapatkan 13 juta dari bisnis dengan mesin huller mobile ini.

 

Ngadiyanto mengaku bersyukur, mendapat bantuan dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat PPPUD-UNDIP, yang merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi tepat guna yang merupakan karya nyata inovasi Tim Dosen Undip. Dengan bantuan mesin huller mobile tersebut diharapkan petani kopi di dusun Sirap dapat meningkatkan usahanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun