teh hijau melalui riset komersialnya.
Seperti yang kita ketahui teh merupakan minuman segar menyehatkan sangat populer di dunia, terkait aspek kenikmatan dan kepuasan konsumen. Aspek kesehatan teh disorot tajam beberapa tahun terakhir ini sejalan dengan kecenderungan masyarakat mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak dan kolesterol. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh Dosen Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip yakni Mohamad Endy Yulianto dengan meningkatkan kandungan katekinEndy menyampaikan bahwa katekin (C6H6O2) dalam teh merupakan komponen utama yang mendominasi sekitar 30% berat kering teh. Katekin merupakan kerabat tanin terkondensasi yang sering disebut polifenol menentukan mutu, cita rasa, kenampakan, maupun warna air seduhan.
Efek menyehatkan teh hijau juga terletak pada senyawa katekin yang dikandungnya. Hasil penelitian dengan teh hijau membuktikan bahwa katekin dapat mengurangi resiko kejangkitan berbagai penyakit seperti mengurangi resiko kanker, mengobati penyakit ginjal, menjaga kesehatan jantung, mencegah karies gigi, bersifat anti oksidan, anti mikroba, bahkan mampu memperpanjang masa menopouse dan lain-lain, tutur Endy.
Endy mengungkapkan bahwa katekin pada tanaman teh Indonesia berupa varietas assamica lebih banyak dibanding katekin daun teh Jepang varietas sinensis, oleh sebab itu potensi menyehatkan teh Indonesia diduga lebih tinggi. Keunggulan ini membuka peluang bagi industri teh Indonesia untuk memproduksi teh hijau berkatekin tinggi.
Endy juga menambahkan bahwa tahapan yang paling menentukan kualitas teh hijau adalah proses inaktivasi enzimatis dalam sitoplasma daun teh (pelayuan). Produksi teh hijau di Indonesia pada umumnya memiliki kadar katekin 10,81% berat kering. Kadar katekin teh hijau ini relatif rendah, karena sebagian mengalami oksidasi katekin, degradasi termal, epimerisasi katekin. Hasil riset komersial Endy dan Tim telah mampu meningkatkan kadar katekin dari 10,81% (Panning) meningkat menjadi 17,81% berat kering. Kadar katekin yang tinggi ini sejatinya sangat berkhasiat mencegah karies gigi.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau mampu mencegah karies gigi. Tentu saja katekin teh hijau yang mengandung flour yang dapat memperkuat struktur email gigi dan menurunkan kadar asam yang dihasilkan oleh bakteri plak. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa katekin mampu menghambat pembentukan glukan oleh enzim glukosiltransferase dari bakteri Streptococcus mutars S. mutans merupakan bakteri dominan penyebab terjadinya karies gigi. Ekogalokatekin galat (EGCG) dan ekogalokatekin (EG) merupakan bahan yang paling mampu menghambat pembentukan glukan oleh enzim glukosiltransferase, ujar Endy.
Upaya penanggulangan penyakit ini dengan cara kuratif tidak akan mengurangi terjadinya karies gigi, bahkan akan meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Oleh karenanya program prenventif dengan gemar minum teh hijau dapat mencegah pembentukan plak sebagai awal terjadinya karies gigi, pungkas Endy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H