workshop penyusunan kurikulum untuk Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) di Graha Wahid Salatiga. Acara yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri 4.0.
Salatiga, 7-8 Agustus 2024– Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV UNDIP) sukses menyelenggarakanPada hari pertama, 7 Agustus 2024, workshop dimulai dengan membahas rancangan pembelajaran program studi TRKI yang disampaikan oleh Pak Endy Julianto, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi TRKI. Beliau memaparkan pentingnya penyusunan kurikulum yang selaras dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Penekanan pada penyusunan kurikulum yang sesuai dengan SKKNI diharapkan dapat memperkuat keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan kebutuhan dunia industri. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan itu Pak Endy juga menggarisbawahi perlunya strategi kerjasama yang efektif dengan industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi TRKI, serta mempersiapkan pembukaan program S2 dan S3 double degree di masa depan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang.
Materi berikutnya disajikan oleh Prof. Budi, Dekan Sekolah Vokasi UNDIP, yang membahas penyusunan RPS berbasis Outcome-Based Education (OBE). Prof. Budi menguraikan bagaimana kurikulum harus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan industri untuk memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan. Penjelasan ini diikuti oleh Bu Anafil Wyndria S.E., M.Acc., yang memberikan wawasan mendalam tentang format RPS yang efektif dan penilaian capaian pembelajaran.
Selanjutnya, sesi Materi Ketiga oleh Pak Harsunu Purwoto, M.Eng. dari Program Pertanian INSTIPER, membahas strategi “Mencetak SDM Unggul Industri Kelapa Sawit yang Berdaya Saing Global di Era Industri 4.0.” Pak Harsunu menekankan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri serta pentingnya kerjasama dengan perusahaan dalam menyediakan praktek lapang dan magang, memberikan gambaran bagaimana kurikulum yang relevan mendukung kesiapan mahasiswa di pasar global. Investasi pada pengembangan SDM adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang besar bagi industri kelapa sawit dan negara.
Di sesi akhir hari pertama, Materi Keempat oleh Pak Agus Sutrisno, S.P., M.M. dari PT Bumitama Gunajaya Agro, membahas “Desain Kurikulum Pengolahan Industri Sawit Berbasis SKKNI.” Pak Agus menjelaskan dampak faktor supply dan demand pada industri kelapa sawit serta dukungan perusahaan dalam kegiatan akademik, menegaskan pentingnya pemahaman industri bagi kesuksesan karir mahasiswa. Kesimpulan dari pemateri keempat ini yaitu Desain kurikulum pengolahan industri sawit berbasis SKKNI merupakan langkah penting untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mampu berkontribusi dalam pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Dengan kurikulum yang berkualitas Prodi TRKI dapat menghasilkan SDM yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.
Hari kedua, 8 Agustus 2024, dimulai dengan Materi Kelima, yang merupakan penutup workshop disampaikan oleh Bu Ida, Wakil Dekan 1. Beliau memaparkan kebijakan terbaru dalam kurikulum, termasuk perubahan kebijakan peraksekaran yang memungkinkan mahasiswa dengan nilai C untuk lulus cumlaude. Selain itu, kurikulum baru mencakup mata kuliah Bahasa Inggris 1 SKS selama tiga semester berturut-turut dengan target sertifikat TOEFL di semester keempat. KKN kini menjadi mata kuliah pilihan sesuai dengan SKNI dan kebijakan SPMI. Bu Ida juga menjelaskan penataan kembali dosen untuk memastikan efektivitas pengajaran di bidang oleo kimia, oleo pangan, dan teknik separasi.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan pendekatan yang menekankan pada penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan. Workshop ini membahas langkah-langkah dalam merancang dan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi yang efektif, serta bagaimana memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri. Dengan penyampaian materi yang komprehensif dan integrasi berbagai perspektif, workshop ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama dengan industri, membuka peluang magang dan praktek lapangan, serta terus meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi TRKI SV UNDIP, sehingga lulusan dapat bersaing secara efektif di tingkat nasional dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H