Mohon tunggu...
M. Endy Yulianto
M. Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Vokasi Undip

Hobi rekreasi dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dosen Vokasi Undip Kembangkan Roasting Hemat Energi

1 Juli 2024   21:16 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:41 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kopi. (Sumber: Shutterstock/Shutterstock/vamospuesandres via kompas.com) 

Oleh karenanya melalui hilirisasi Voca-roaster diprediksi mampu meningkatkan efisiensi proses roasting skala komersial dengan mereduksi konsumsi energi termal mencapai 0,5 kWhtermal/kg kopi, terang Sutrisno.

Voca-roaster merupakan roasring dengan panas lidah api bercampur dengan udara resirkulasi di dalam ruang bakar yang disuplaikan ke drum, sehingga penurunan temperatur lidah api relatif rendah. Dinding drum didesain terdiri dari dua bagian yaitu drum bagian bawah dan drum bagian atas. 

Permukaan drum bagian bawah berhubungan langsung dengan ruang bakar, sedangkan permukaan drum bagian atas diisolasi menggunakan isolator panas, imbuh Sutrisno.

Dok. Sutrisno, Dosen Prodi RPM Vokasi Undip/
Dok. Sutrisno, Dosen Prodi RPM Vokasi Undip/

Sutrisno yang merupakan pemilik lebih dari 20 paten dan HKI memaparkan bahwa panas dari bagian bawah drum merambat melalui dinding drum dan masuk kedalam ruang dalam drum dan memanaskan ruang dalam drum. 

Panas permukaan dalam drum dan ruang panas di dalam drum akan memberikan modus perpindahan kalor konduksi dan konveksi alami. Panas ini akan diserap oleh biji kopi yang ada di dalam drum. 

Penerimaan panas biji kopi agar terdistribusi merata, maka pengaduk khusus didesain di dalam ruangan drum, sehingga konsumsi energi termal untuk Voca-roaster ditargetkan sebesar 2,5 kWhtermal/kg kopi.

Terlepas dari penghematan energi roasting, pengembangan Voca-roaster juga mampu mengurangi terjadinya reaksi Maillard yang menyebabkan kualitas biji kopi menurun. 

Hal ini disebabkan ketika biji kopi mulai berubah kecoklatan pada proses yellowing, terjadi pencampuran antara gas karbon dioksida (CO2) dan air yang berdifusi secara simultan di dalam biji kopi, papar Sutrisno.

Sutrisno juga menambahkan ketika tekanan difusi kedua senyawa ini tinggi, biji kopi akan mulai terbuka dan pada saat inilah biji-biji kopi akan terpecah atau cracking. 

Fenomena ini bisa dikenali melalui suara yang renyah, seperti suara kacang yang pecah. Teknologi agitasi dan geometri roasting, meningkatkan cita rasa yang khas dari biji kopi akan mulai berkembang dan terbentuk. Pasca fase pecah pertama akan terjadi karamelisasi yang dapat membentuk cita rasa seperti molasses dan cita rasa karamel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun