Mohon tunggu...
M. Endy Yulianto
M. Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Vokasi Undip

Hobi rekreasi dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Khasiat Sejati Teh Hijau Taklukkan Penyakit Ginjal

22 Juni 2024   09:33 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:14 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamad Endy Yulianto, Dosen Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Teh sebagai bahan minuman penyegar dan menyehatkan merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan Indonesia. Areal teh Indonesia seluas 157.000 ha terdiri atas 54% perkebunan rakyat, 24% perkebunan besar negara, dan 22% perkebunan besar swasta. 

Pasar teh dunia yang dibayangi gejala kelebihan pasokan dan biaya produksi yang cenderung meningkat, mengharuskan para produsen teh untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah. Masalah lingkungan telah ikut mendorong berkembangnya segmen pasar baru bagi produk teh yaitu konsumen yang menghendaki produk ramah lingkungan dan menyehatkan.

Aspek kesehatan teh disorot tajam beberapa tahun terakhir ini sejalan dengan kecenderungan masyarakat mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak dan kolesterol. Oleh karenanya, salah satu upaya yang dilakukan Dosen Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip yakni Mohamad Endy Yulianto dengan meningkatkan kandungan katekin teh hijau melalui riset komersialnya.

Endy menyampaikan bahwa katekin (C6H6O2) dalam teh merupakan komponen utama yang mendominasi sekitar 30% berat kering teh. Katekin merupakan kerabat tanin terkondensasi yang sering disebut polifenol menentukan mutu, cita rasa, kenampakan, maupun warna air seduhan.

Efek menyehatkan teh hijau juga terletak pada senyawa katekin yang dikandungnya. Hasil penelitian dengan teh hijau membuktikan bahwa katekin dapat mengurangi resiko kejangkitan berbagai penyakit seperti mengurangi resiko kanker, mengobati penyakit ginjal, menjaga kesehatan jantung, bersifat anti oksidan, anti mikroba, bahkan mampu memperpanjang masa menopouse dan lain-lain, terang Endy.

Katekin pada tanaman teh Indonesia berupa varietas assamica lebih banyak daripada katekin daun teh Jepang varietas sinensis, oleh sebab itu potensi menyehatkan teh Indonesia diduga lebih tinggi. Keunggulan ini membuka peluang bagi industri teh Indonesia untuk memproduksi teh hijau berkatekin tinggi, tutur Endy.

Endy mengungkapkan bahwa tahapan yang paling menentukan kualitas teh hijau adalah proses inaktivasi enzimatis dalam sitoplasma daun teh (pelayuan). Produksi teh hijau di Indonesia pada umumnya memiliki kadar katekin ± 10,81% berat kering. Kadar katekin teh hijau ini relatif rendah, karena sebagian mengalami oksidasi katekin, degradasi termal, epimerisasi katekin. Hasil riset komersial Endy dan Tim telah mampu meningkatkan kadar katekin dari ± 10,81% (Panning) meningkat menjadi ± 17,81% berat kering. Kadar katekin yang tinggi ini sejatinya sangat berkhasiat dalam menggempur berbagai penyakit mematikan, diantaranya penyakit ginjal.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau mampu mencegah dan mengobati penyakit ginjal. Tentu saja katekin teh hijau yang mempunyai kemampuan menyembuhkan penyakit ginjal, khususnya dalam bentuk ekogalokatekin galat (EGCG) yang paling dominan dan paling berkhasiat, imbuh Endy.

Endy juga menyampaikan bahwa salah satu tolak ukur penderita penyakit ginjal adalah meningkatnya senyawa metilguanidin dalam darah dan urine. Metilguanidin merupakan racun uremik yang potensial dan diproduksi dari senyawa protein kreatin melalui kreatol oleh oksigen aktif atau radikal hidroksil. Keterlibatan oksigen aktif dan hidroksil radikal pada beberapa penyakit ginjal telah diketahui dari pasien penderita ginjal.

Hasil ujicoba pada tikus percobaan, menunjukkan bahwa senyawa katekin yang diberikan pada tikus yang dirusak ginjalnya dengan induksi adenin dapat menurunkan metilguanidine urine. Hasil yang menakjubkan ini menunjukkan katekin dapat bereaksi menetralkan hidrksil radikal.. Bahkan yang lebih hebat lagi adalah kemampuan epigalokatekin galat teh hijau sebagai penetral hidroksil radikal jika diberikan pada jumlah yang sama, dapat menurunkan metilguanidine lebih cepat, tutup Endy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun