pertanian. Terobosan terbaru datang dari Tim ICEDEEP (Inovasi Cerdas untuk Pengembangan Pertanian) yang merupakan innovator milenial dari mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip. Tim ICEDEEP diketuai oleh Syaikha Butsaina Dhiya'ulhaq beserta rekannya Malika Pintanada Kaladinanty dan Haliza Ramadiani.
Inovasi terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektorSyaikha Butsaina Dhiya'ulhaq yang kerap disapa Syaikha menyampaikan bahwa konsep pengembangan sistem mina padi merupakan penggabungan tata letak baru dan teknologi sensor. Penemuan ini menjanjikan langkah besar dalam meningkatkan produksi padi sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu komponen kunci dalam sistem ini adalah penggunaan sensor pH kolam yang inovatif. Sensor ini dirancang khusus untuk mendeteksi penurunan pH dalam kolam, yang merupakan tanda adanya peningkatan kadar nitrat akibat feses bebek yang digunakan sebagai campuran pakan ikan, terang Syaikha.
Syaikha mengungkapkan ketika pH kolam turun di bawah 5, sensor akan memberi sinyal kepada pompa untuk mengalirkan air dari kolam ke kebutuhan air sawah padi. Hal ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan lingkungan kolam, tetapi juga memastikan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi terpenuhi secara optimal.
Sementara Malika Pintanada Kaladinanty yang biasa disapa Malika menyatakan bahwa inovasi tidak hanya berhenti sampai di situ. Konsep pengembangan juga mencakup perubahan dalam tata letak, dirancang untuk meningkatkan efisiensi lahan dan penggunaan air yang tepat. Modifikasi tata letak sedimikian hingga lahan dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, sementara air dialokasikan secara tepat guna, mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Gagasan inovatif dari Tim ICEDEEP yang mensinergikan 3 sektor kedalam 1 inovasi, yaitu sektor pertanian, sektor perikanan, dan sektor peternakan. Secara lebih rinci, konsep integrasi sensor tersaji pada Gambar, tutur Malika.
Haliza Ramadiani biasa disapa Haliza menambahkan bahwa salah satu keunggulan yang membedakan proyek ini adalah penggunaan panel surya untuk memberdayakan pompa dan sensor. Ini bukan hanya membuat sistem lebih mandiri secara energi, tetapi juga memperhitungkan aspek keberlanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Peran dan dukungan dosen pembimbing Mohamad Endy Yulianto juga selaku Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, yang selalu memotivasi berkelanjutan bagi Tim ICEDEEP. Diskusi reguler dengan bimbingan intensif telah mengantarkan dalam pengembangan dan penyempurnaan rangkaian sensor ini.
Semoga ide inovatif ini dapat membawa manfaat dan harapan akan masa depan pertanian produktif yang berkelanjutan. Proyek ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi yang membawa dampak positif bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan. Tim ICEDEEP sekaligus mengucapkan terimakasih kepada PT Pertamina Kilang Plaju Internaional yang telah memberi pendanaan pada Tim untuk mengembangkan prototype skala percobaan melalui Social and Technology Innovation Project, tutup Haliza.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H