Mohon tunggu...
NUR ENDY
NUR ENDY Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar, Bergerak, Berbagi, dan Menggerakkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemetaan Aset SD Negeri 2 Karang Mulya

5 Juni 2022   23:16 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:19 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewan Guru SD Negeri 2 Karang Mulya

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya.

Faktor biotik dan abiotik yang ada di sekolah tersebut merupakan sebuah aset yang sangat berharga bagi proses perjalanan pendidikan jika sekolah mampu melihatnya dari sudut pandang positif. Sudut pandang positif terhadap segala aspek biotik maupun abiotik dalam ekosistem komunitas (dalam hal ini sekolah) tersebut menurut konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer disebut sebagai Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking). Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Asset-Based Community Development (ABCD) atau Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, di mana keduanya adalah pendiri dari ABCD Institute di Northwestern University. ABCD dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan (Kretzman, 2010). Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau disebut sebagai modal utama, yaitu: Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Fisik, Modal Lingkungan/Alam, Modal Finansial, Modal Politik, serta Modakl Agama dan Budaya.

Saya sebagai salah satu guru di SD Negeri 2 Karang Mulya mencoba untuk mengidentifikasi dan menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset/modal yang sekolah saya miliki berdasarkan 7 modal utama tersebut.

1. Modal Manusia

SD Negeri 2 Karang Mulya merupakan salah satu sekolah jenjang sekolah dasar yang terbilang besar dari segi kuantitas manusianya di Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya rombongan belajar (rombel) sebanyak 13 rombel dari kelas 1-6.

a. Kepala Sekolah

Rusdiansyah, S.Pd.SD. merupakan kepala SD Negeri 2 Karang Mulya sejak berdirinya sekolah hingga saat ini (14 tahun), yaitu sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2022 ini. Pengalaman kepala sekolah dalam mengelola sekolah sudah tidak diragukan lagi. Kepala sekolah pernah memperoleh penghargaan sebagai guru teladan pada tahun 2007 dan kepala sekolah terbaik di tingkat kecamatan pada tahun 2015.

b. Guru

Jumlah guru yang dimiliki oleh SD Negeri 2 Karang Mulya sebanyak 23 orang, di mana 12 diantaranya berstatus ASN dan 8 guru telah bersertifikat pendidik atau berstatus guru professional. Lebih dari 85% dari jumlah guru tersebut masih tergolong sangat muda, sehingga potensi yang dimilikinya masih dapat terus dikembangkan secara optimal. Mayoritas guru SD Negeri 2 Karang Mulya juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesi, bahkan banyak juga yang menjadi pengurus inti.

Dewan Guru SD Negeri 2 Karang Mulya
Dewan Guru SD Negeri 2 Karang Mulya

c. Tenaga Kependidikan

SD Negeri 2 Karang Mulya memiliki 1 orang TU, 1 pustakawan, 2 petugas kebersihan, dan 1 penjaga sekolah/satpam. Semua tenaga kependidikan yang dimiliki oleh SD Negeri 2 Karang Mulya tersebut berintegritas dan kompeten pada bidangnya masing-masing.

d. Murid

SD Negeri 2 Karang Mulya memiliki 402 murid dengan latar belakang yang sangat beragam. Keberagaman tersebut tentunya menjadi keunggulan tersendiri bagi sekolah kami, karena dapat dioptimalkan potensinya masing-masing. Murid-murid SD Negeri 2 Karang Mulya juga banyak yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik, bahkan pada tahun 2021 salah satu murid memperoleh medali perunggu pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) di bidang matematika.

Aditya Bagus Darmawan (Murid SD Negeri 2 Karang Mulya) - Meraih Medali Perunggu dalam Ajang KSN 2021 Bidang Matematika
Aditya Bagus Darmawan (Murid SD Negeri 2 Karang Mulya) - Meraih Medali Perunggu dalam Ajang KSN 2021 Bidang Matematika

e. Komite Sekolah

Komite sekolah SD Negeri 2 Karang Mulya terdiri dari orang-orang berpendidikan serta beragam dari segi latar belakang maupun profesinya, sehingga memudahkan sekolah dalam melakukan koordinasi dan kerjasama.

f. Orangtua/Wali Murid

Keberagaman murid tentu saja seirama dengan keberagaman orangtua/wali murid. Keberagaman orangtua/wali murid tersebut juga menjadi keuntungan bagi SD Negeri 2 Karang Mulya, karena dapat dimanfaatkan dalam setiap program sekolah. Orangtua/wali murid SD Negeri 2 Karang Mulya juga termasuk orang-orang yang kritis serta sangat peduli terhadap perkembangan pendidikan di sekolah.

g. Pengawas Sekolah

Hubungan antara sekolah dengan pengawas sekolah sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan seringnya pengawas sekolah hadir di SD Negeri 2 Karang Mulya untuk terus melakukan pembinaan dan monitoring-evaluasi (monev). Pengawas sekolah juga memiliki kompetensi yang baik di bidang pendidikan, sehingga dapat melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap sekolah secara baik.

h. Alumni

Keberadaan alumni yang beragam dari segi profesi juga menjadi kekuatan untuk sekolah. Hal tersebut dapat menjadi salah satu sumber belajar serta media promosi sekolah kepada khalayak umum.

Salah Satu Alumni SD Negeri 2 Karang Mulya yang Berprestasi di Internasional
Salah Satu Alumni SD Negeri 2 Karang Mulya yang Berprestasi di Internasional

i. Masyarakat Sekitar

SD Negeri 2 Karang Mulya terletak di pusat kecamatan, sehingga secara geografis sangat strategis. Masyarakat di sekitar sekolah pun cukup peduli dan kritis terhadap sekolah.


2. Modal Sosial

Keberadaan SD Negeri 2 Karang Mulya di tengah-tengah pusat kecamatan tentu saja menjadi kekuatan sosial yang kuat. Segala macam kegiatan sosial lebih mudah diikuti oleh sekolah.

a. KKKS dan KKG

Organisasi profesi KKKS bagi kepala sekolah dan KKG bagi guru diikuti secara aktif oleh SD Negeri 2 Karang Mulya. Sebanyak 5 orang guru SD Negeri 2 Karang Mulya menjadi pengurus inti KKG. Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi sekolah dalam melakukan pengembangan.

b. Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan)

Letak SD Negeri 2 Karang Mulya berada di antara kantor kecamatan, puskesmas, koramil, polsek, dan kantor desa secara berjajar. Hal tersebut menjadi modal sosial yang menguntungkan bagi sekolah, karena memudahkan koordinasi dengan semua pimpinan lembaga/instansi yang ada di kecamatan.

c. Pasar

Jarak antara SD Negeri 2 Karang Mulya dengan pasar hanya sekitar 300 meter. Keberadaan pasar yang dekat dengan sekolah tersebut juga menjadi modal sosial yang baik bagi sekolah, karena sekolah dapat menjadikan asosiasi pedagang sebagai salah satu sumber dan media belajar bagi murid.

d. Sanggar Budaya

Di dekat SD Negeri 2 Karang Mulya terdapat sanggar budaya 'Adat Dayak' dan 'Reog Ponorogo' yang tentunya dapat dimanfaatkan sekolah sebagai sumber belajar murid.

e. Media Sosial

Sebagai sarana informasi, sosialisasi, dan promosi, SD Negeri 2 Karang Mulya mempunyai page Facebook: https://www.facebook.com/groups/468666101554423 dan kanal Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCH1EVaLBWYmVa88ZKOqWAvQ.


3. Modal Fisik

SD Negeri 2 Karang Mulya memiliki bangunan fisik dan insfrastruktur yang sangat memadai. Bangunan fisik yang dimiliki oleh SD Negeri 2 Karang Mulya diantaranya: 13 Ruang Kelas, 1 Ruang Guru, 1 Ruang KS, 1 Laboratorium Komputer, 1 Perpustakaan, 1 UKS, 1 Musholla, 3 Lapangan, 6 Toilet, 2 Kantin Sekolah, 1 Dapur Sekolah, 2 Gudang. Sedangkan insfrastruktur yang dimiliki diantaranya: Sanitasi, Jaringan Listrik 5500 kWh, Jaringan Internet 40 Mbps, Saluran Air (PDAM), Jalan, 6 buah LCD Proyektor, 5 buah Laptop, 20 Komputer, Jaringan Bel Sekolah, serta Sarpras Sekolah lainnya.

Kelengkapan modal fisik yang dimiliki tersebut sangat menunjang proses pembelajaran di sekolah. Murid dan guru juga dapat secara leluasa menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.

Musholla SD Negeri 2 Karang Mulya
Musholla SD Negeri 2 Karang Mulya

Proses Pembelajaran di Laboratorium Komputer
Proses Pembelajaran di Laboratorium Komputer

4. Modal Lingkungan/Alam

Pada tahun 2020, SD Negeri 2 Karang Mulya telah memperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten dan saat ini dalam proses penilaian di Tingkat Provinsi. Hal tersebut menjadi bukti bahwa modal lingkungan/alam yang dimiliki oleh SD Negeri 2 Karang Mulya sangat baik. SD Negeri 2 Karang Mulya memiliki kebun sekolah, kebun hidroponik, kolam ikan, udara bersih, berbagai macam pohon dan buah, taman sekolah, serta TOGA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar laboratorium hidup dalam proses pembelajaran.

Kebun Hidroponik SD Negeri 2 Karang Mulya
Kebun Hidroponik SD Negeri 2 Karang Mulya

5. Modal Finansial

Secara finansial SD Negeri 2 Karang Mulya cukup terpenuhi secara baik. Beberapa modal finansial yang dimiliki oleh SD Negeri 2 Karang Mulya diantaranya:

a. Dana BOS

Jumlah murid yang banyak tentunya beriringan dengan dana BOS yang diterima oleh SD Negeri 2 Karang Mulya, yaitu lebih dari Rp350.000.000,- per tahunnya. Dana BOS sejumlah itu sangat mendukung operasional sekolah dalam menyelenggarkan program pendidikan.

b. Dana Komite/Partisipasi Orangtua Murid

Partisipasi dan kepedulian komite sekolah serta orangtua murid salah satunya dibuktikan dengan adanya dana komite/partisipasi orangtua murid secara sukarela. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung program-program sekolah yang berpihak pada murid.

c. Dana IGOS (Ikatan Guru dan Orangtua Siswa)

Program Dana IGOS ini diinisiasi oleh orangtua murid dalam bentuk tabungan murid. Sehingga ketika murid memerlukan dana guna menunjang kegiatan ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler, mereka bisa menggunakan Dana IGOS tersebut dengan mudah.

6. Modal Politik

Kepala SD Negeri 2 Karang Mulya merupakan sosok yang komunikatif dan kolaboratif dengan berbagai pihak, seperti pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, pihak Desa dan Kecamatan. Sehingga hal tersebut menjadi kekuatan positif untuk menunjang kelancaran setiap program sekolah.

Orangtua/wali murid SD Negeri 2 Karang Mulya juga ada yang menjadi anggota POLRI, Kepala Bank BUMN, petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Sehingga secara politis hal tersebut sangat mendukung SD Negeri 2 Karang Mulya dalam setiap program sekolah.

Kolaborasi SD Negeri 2 Karang Mulya bersama Dinas Lingkungan Hidup
Kolaborasi SD Negeri 2 Karang Mulya bersama Dinas Lingkungan Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun