Guna mengetahui seberapa efektifnya tindakan aksi nyata yang akan saya laksanakan, maka saya menggunakan tolok ukur sebagai berikut:
- Murid dan guru pada semua kelas di SD Negeri 2 Karang Mulya dapat membuat kesepakatan kelas yang diwujudkan dalam bentuk komitmen bersama, hal ini ditunjukkan dengan dokumentasi berupa foto dan atau video pendek;
- Murid dan guru menjalankan komitmen bersama yang telah disepakatinya secara konsisten, hal ini ditunjukkan dengan adanya penilaian sikap dan jurnal kelas;
- Murid dan guru dapat merefleksikan komitmen bersama yang telah disepakatinya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, hal ini ditunjukkan dengan RPP dan penilaian sikap yang dibuat oleh guru.
Linimasa Tindakan
Tindakan aksi nyata yang saya lakukan terdiri dari lima (5) tahapan, tujuannya agar aksi nyata benar-benar dapat berjalan dan membuahkan hasil secara optimal. Kelima tahapan tersebut adalah:
Koordinasi
Koordinasi dengan kepala sekolah terkait rancangan tindakan aksi nyata untuk menciptakan budaya positif di sekolah melalui pembuatan kesepakatan kelas yang diwujudkan dalam bentuk komitmen bersama. Tahapan ini sangat penting untuk dilakukan, karena kebijakan tertinggi setiap kegiatan di sekolah adalah kepala sekolah.
Sosialisasi
Koordinasi dan sosialisasi kepada rekan guru, orangtua, dan murid untuk menciptakan budaya positif di sekolah melalui pembuatan kesepakatan kelas yang diwujudkan dalam bentuk komitmen bersama adalah tahapan yang bertujuan memberikan informasi terkait rencana tindakan aksi.
Identifikasi
Identifikasi bersama kebutuhan murid serta keyakinan kelas oleh murid dan guru di kelas menjadi tahapan ketiga dalam tindakan aksi nyata sekaligus sebagai tahap pertama dalam penyusunan kesepakatan kelas.
Aksi
Pembuatan kesepakatan kelas yang kemudian dijadikan komitmen bersama oleh semua murid dan guru dalam kelas menjadi tahapan inti pada aksi nyata ini.