Mohon tunggu...
NUR ENDY
NUR ENDY Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar, Bergerak, Berbagi, dan Menggerakkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif di Kelas dan Sekolah

16 Desember 2021   03:17 Diperbarui: 16 Desember 2021   03:26 5122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Murid B menjawab, "Tahu Pak, ketua kelas tidak masuk karena kemarin tidak sengaja tertonjok oleh saya saat emosi". Lalu murid A melanjutkan menjawab, "Kami berdua sepulang sekolah nanti akan datang ke rumahnya mau minta maaf dan menjenguknya Pak". Siangnya saya mendapat informasi dari orangtua ketua kelas bahwa ternyata mereka berdua benar-benar datang mengunjungi ketua kelas bahkan ditemani oleh sebagian besar murid lain.

Saat itu saya benar-benar tidak sadar telah melaksanakan tahapan-tahapan dalam segitiga restitusi, namun hasil dari proses restitusi tersebut ternyata melebihi ekspektasi saya. 

Awalnya saya hanya berharap mereka berdua saling memaafkan, namun ternyata tanpa menunggu perintah dari saya, mereka telah sadar bahkan mempunyai inisiatif untuk datang menjenguk sekaligus meminta maaf kepada ketua kelas. 

Mungkin saat itu saya sedang mengambil posisi sebagai manajer, sehingga restitusi benar-benar dapat menguatkan keyakinan dan nilai kebajikan yang ada dalam diri murid.

4) Perubahan cara berpikir saya dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah setelah mempelajari modul 1.4

Sebelum mempelajari modul 1.4 terkait budaya positif ini, saya tidak tahu posisi apa yang saya ambil saat berusaha menciptakan budaya positif di kelas dan sekolah. Sehingga konsistensi penerapannya pun juga belum jelas. Saya juga kurang memperhitungkan mengenai kebutuhan dasar murid saya di kelas dan di sekolah dalam mewujudkan budaya positif tersebut. Namun setelah mempelajari modul ini cara berpikir saya mulai berubah secara signifikan. 

Saya semakin yakin dan mantap bahwa setiap proses pen'disiplin'an di kelas dan sekolah untuk mewujudkan budaya positif harus mempertimbangkan kebutuhan dasar, berdasar atas keyakinan kelas yang telah dibuat, memposisikan diri saya sebagai manajer, serta menerapkan prinsip dan langkah-langkah restitusi dengan tepat.

5) Pentingnya mempelajari topik modul 1.4 bagi saya 

Materi ini sangat penting bagi saya, baik sebagai seorang individu (ayah dan suami) maupun sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Konsep-konsep yang terkandung dalam materi pada modul budaya positif ini menjadi literatur penambah wawasan dan pengalaman saya bagaimana saya harus berpikir, bertindak, dan berbagi terhadap anak, murid, dan orang lain secara tepat dan bijak, sehingga tujuan dari proses pen'disiplin'an itu benar-benar dapat dicapai dan menjadi budaya positif di lingkungan sekitar saya. 

Contoh-contoh demonstrasi studi kasus yang ada pada materi dalam modul ini juga mempermudah saya dalam memahami materi untuk kemudian dapat saya terapkan di lingkungan rumah, kelas, dan sekolah saya.

6) Yang bisa saya lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan saya setelah mempelajari modul 1.4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun