Mohon tunggu...
Endy Irwanto
Endy Irwanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak2 Penyuka Teknologi IT

Penyuka Berita Online + Traveling Bermotor + Social Media FB + Movie + Teknologi Informasi + Pengetahuan + Games lawas.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Equinox Ke-2 23 September 2018

23 September 2018   00:57 Diperbarui: 23 September 2018   01:32 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udara panas akhir2 ini karena menJelang terjadinya Fenomena Equinox di tgl 23 September yg terjadi tiap tahunnya dan juga ketambahan Efek dari Pemanasan Global yg dari tahun ke tahun semakin meningkat & berbahaya, seperti berita terbaru yaitu terciptanya 3 Badai Besar yang muncul hampir berbarengan (Badai Mangkhut, Florence & Jebi) di bulan September.

padahal dimasa lalu Badai Besar baru muncul 5 / 10 / 20 tahun sekali. Saat ini hampir tiap tahun selalu ada Badai Besar, utamanya di bulan2 sekitar Equinox ke 2.

Musim badai biasanya terjadi saat Matahari berada/menuju ke posisi Equinox (Posisi Matahari tepat di garis Khatulistiwa) yg tiap tahunnya terjadi 2x yaitu tgl 21 Maret & 23 September.

Saat Matahari bergerak ke arah Utara (21 Maret s/d 21 Juni), Negara2 Sub-Tropis bagian Utara (Jepang / China / Korea / Eropa / Rusia & Amerika Serikat, dll) mengalami musim panas tetapi musim panas di era Pemanasan Global agak berbeda, suhu udara tinggi yg biasanya hanya terjadi di Negara2 Gurun sekarang melanda negara2 yg biasanya meski musim panaspun, suhu udara gak pernah lebih dari 30C, tetapi sekarang bahkan mencapai 40C lebih.

Saat Matahari bergerak menuju Khatulistiwa / Equinox (21 Juni s/d 23 September) maka suhu Udara Panas berpindah menuju ke sekitar Khatulistiwa dan wilayah Sub-Tropis Utara menjadi dingin kembali.

Nah saat perbedaan suhu udara dingin dan panas yg sangat berbeda inilah utamanya di era Pemanasan Global yg biasanya cukup berselisih tinggi, yang menyebabkan terbentuknya Badai2 Besar beberapa tahun ini, utamanya di Negara2 yg berbatasan bagian timur dengan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik (Samudra Hindia sebenarnya juga rutin terbentuk Badai, tapi untungnya 90% adalah lautan).

Hampir 90% Badai2 Besar awalnya terbentuk di tengah2 lautan karena adanya Pemanasan Global yg berlebih yg menyebabkan terjadi penguapan air laut besar2an hingga menciptakan awan hujan yg lebih tebal daripada biasanya.

Saat aliran udara dingin dari Utara bertemu dengan udara panas yg berisi awan hujan tebal, saat itu pula karena perbedaan tekanan udara yg ekstrem, maka udara panas akan mengalir dengan cepat menuju udara dingin yg lama2 akan semakin cepat dan berputar2 yg akhirnya akan membentuk Badai Tropis yg kecepatannya ada dalam 5 Skala Badai Saffir-Simpson (63 km/jam s/d >252 km/jam).

Setelah Fenomena Equinox berlalu, yaitu Matahari mulai bergeser dari Khatulistiwa menuju ke Selatan di 23,5 Lintang Selatan (23 September s/d 22 Desember). Maka pada masa2 itu giliran Bumi belahan Selatan yg biasanya mulai terbentuk terjadinya Badai utamanya di sekitar Benua Australia & Samudra Hindia. Sedang untuk Amerika Selatan dan separuh Afrika yg berada di Selatan sepertinya jarang sekali terkena / terbentuk Badai Besar mungkin karena faktor Belahan Bumi Selatan 85%nya terdiri dari lautan dan sebagian kecil daratan.

Khusus Negara kita di Bulan September keatas akan memasuki musim penghujan yg diawali lebih dahulu dengan musim peralihan dari musim Kemarau ke musim Hujan. Saat2 peralihan inilah di Negara kita juga terjadi Badai tapi dalam skala kecil atau biasanya disebut Angin Puting-Beliung. Kenapa kecil..?? karena suhu udara di Negara kita yg mungkin karena Negara Kepulauan+Khatulistiwa, tidak terlalu ekstrem antara suhu udara panas dengan suhu udara dingin.

Tetapi di era Pemanasan Global, harus tetap & lebih waspada karena saat2 ini, fenomena terjadinya Puting Beliung lebih banyak dan lebih sering daripada beberapa tahun yg lalu. Juga Badai Tropis Besar meski dengan kecepatan angin yg rendah tetapi membawa bencana Banjir Bandang akibat dari curah hujan yg sangat tinggi melebihi rata2.

Contoh terbaru adalah di tahun 2017 saat muncul Siklon Tropis Cempaka yg berdiameter sangat besar yang begitu dekat dan persis di dekat belahan Selatan Pulau Jawa dan membawa banyak kerusakan akibat banjir Bandang di kota2 dan desa2 di Pesisir Selatan antara Jateng-Jatim, utamanya Pacitan. Padahal sebelum2nya tidak pernah ada Awan Badai terbentuk begitu dekat dengan Pulau2 di Indonesia bagian Selatan.

*WASPADA !!*

beranisehat.com
beranisehat.com
*VIDEO2 BADAI2 BESAR 2018*

1. Badai JEBI (Jepang) =

A. https://www.youtube.com/watch?v=S8ZcdWgGWxc
B. https://www.youtube.com/watch?v=pDJ_YAftBSw

2. Badai Mangkhut (Filipina, Hongkong & China) =

A. https://www.youtube.com/watch?v=Xc7ACyXGhrI

B. https://www.youtube.com/watch?v=YoLP3mooIaA

3. Badai Florence (USA) =

A. https://www.youtube.com/watch?v=PpMzXdjCZM0

B. https://www.youtube.com/watch?v=PpMzXdjCZM0

*(EFI)*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun