Kepramukaan di Kurikulum 2013
Kepramukaan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib ada di setiap satuan pendidikan dalam Kurikulum 2013. Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Pramuka. Peraturan tersebut menyatakan bahwa pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah bagi seluruh siswa. Program Kepramukaan diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa melalui pendidikan non formal.
Dalam kegiatan Kepramukaan, peserta didk diajarkan nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, kerjasama, disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab. Melalui kegiatan-kegiatan seperti perkemahan, pelayanan masyarakat, pelatihan keterampilan, serta pengabdian kepada negara, siswa dapat mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan spiritualnya.
Selain itu, Kepramukaan juga memberikan pengalaman belajar yang unik bagi siswa, seperti belajar bertahan di alam, merawat lingkungan, dan menghargai keberagaman budaya. Hal ini membantu peserta didk untuk menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan memiliki semangat kebersamaan.
Dampak dari Kepramukaan menjadi ekstrakurikuler wajib
A. Dampak positif
Dampak dari menjadikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah bagi peserta didik, guru, dan kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik:
- Meningkatkan pembentukan karakter dan kepemimpinan: Melalui kegiatan Kepramukaan, peserta didik dapat belajar nilai-nilai kepemimpinan, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, serta kemandirian. Hal ini akan membantu mereka menjadi individu yang memiliki karakter dan moral yang baik.
- Pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan hidup: Dengan terlibat dalam kegiatan Kepramukaan, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Mereka juga dapat belajar keterampilan praktis seperti keterampilan survival di alam dan keterampilan kepramukaan lainnya.
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan semangat gotong royong: Partisipasi dalam kegiatanKepramukaan akan membantu peserta didik untuk merasakan kebersamaan dan semangat gotong royong, yang penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan menghargai keberagaman budaya.
2. Bagi Guru:
- Meningkatkan kualitas pembelajaran di luar kelas: Guru dapat memanfaatkan kegiatan Kepramukaan sebagai sarana pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan dan bermanfaat. Mereka dapat mengembangkan kreativitas dalam merancang kegiatan yang mendukung pembentukan karakter peserta didik.
- Memperluas keterampilan dan pengetahuan: Guru juga dapat memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan kepramukaan. Mereka dapat belajar keterampilan baru, seperti keterampilan survival di alam atau keterampilan kepemimpinan, yang dapat mereka terapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Bagi Kepala Sekolah:
- Meningkatkan citra dan reputasi sekolah: Menjadikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dapat membantu meningkatkan citra dan reputasi sekolah. Sekolah yang aktif dalam kegiatan Pramuka dapat dikenal sebagai sekolah yang peduli terhadap pembentukan karakter peserta didik.
- Mendorong pertumbuhan kepribadian dan kepemimpinan kepala sekolah: Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah juga dapat menjadi contoh dalam mempraktikkan nilai-nilai kepramukaan. Mereka dapat memotivasi peserta didik, guru, dan seluruh staff sekolah untuk terlibat aktif dalam kegiatan Pramuka.