TOKYO - Tak sekadar melayani jemaah umrah, PT Sultanah Nafisah Mandiri yang lebih dikenal dengan Umroh Bareng Yuk, melalui divisi wisata Family Traventure, mendapat kepercayaan dari British Propolis (BP) untuk perjalanan trip halal ke Jepang.
Perjalanan ini dipimpin langsung founder British Propolis, Ippho Santosa bersama istrinya, serta para leader BP yang jumlahnya 34 orang. Di antara peserta, juga ikut artis film yang juga pendakwah Hj Oki Setiana Dewi beserta suaminya. Serta pasangan artis film Ridwan Ghani dan Aditya Putri.
Tur selama 5 hari tersebut menyusuri berbagai objek wisata andalan di Jepang, di antaranya kawasan Tokyo, Gunung Fujiyama, Shirakawago, hingga ke puncak gunung salju Shinhotaka Ropeway.
Tak sekadar mengunjungi objek wisata saja, sepanjang perjalanan menggunakan bus, juga diisi dengan tausiyah dari Hj Oki Setiana Dewi serta sharing pengalaman usaha dari para leader British Propolish. Tak ketinggalan tentunya berbagai trik dan tips bisnis dari founder BP sekaligus penulis buku best seller Ippho Santosa.
Bertolak dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, peserta bertolak ke Jepang dengan pesawat Japan Air Lines (JAL), dan mendarat di Bandara Narita setelah 6 jam perjalanan nonstop.
Hari pertama tiba di Tokyo, perjalanan langsung dimulai dengan berkunjung ke Tokyo Disneyland, Odaiba, Liberty Statue, Gundam Base, Doraemon Corner, Rainbow Bridge, hingga ke Masjid Camii Tokyo, serta Tokyo Tower.
Lelah selama 6 jam perjalanan, ternyata bukan menjadi penghalang peserta untuk tidak semangat mengunjungi setiap objek wisata tersebut. Hari pertama di Jepang, peserta menginap di kawasan Asakusa, Tokyo.
Hari kedua, peserta bertolak menuju ke kawasan Gunung Fujiyama. Mengunjungi kawasan Gunung Fujiyama dengan pemandangan perkampungan tradisional menggunakan pakaian kimono, tentu menjadi destinasi yang sangat menarik. Waktu yang dialokasikan seolah tak cukup bagi peserta untuk menjelajah sekaligus mengabadikan momen terbaik dengan pakaian tradisional Jepang. Di kawasan ini juga terdapat beberapa pedagang yang menjual makanan halal seperti ubi, kacang rebus, buah-buahan lain hingga menu halal lainnya. Tulisan menu dalam bahasa Indonesia pun sengaja dibuat para pedagang untuk menarik minat para pengunjung dari Indonesia. Di hari kedua tersebut, peserta menginap di kawasan Gotemba dengan latar belakang Gunung Fujiyama. Kamar hotel pun bernuansa tradisional Jepang yakni tanpa ranjang alias tidur di lantai.