Ia juga menegaskan, keberadaan JPM di Kaltim ikut serta mewujudkan pemindahan ibu kota negara di Kaltim.
"Memindahkan IKN bukan sekadar memindahkan aparatur negara dan gedung ke Kaltim, tapi juga memindahkan pusat pertumbuhan dan lompatan transformasi bangsa menuju Indonesia merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur. Kaltim mulai saat ini akan menjadi sentral pembangunan dan jadi pusat peradaban, pusat pelestarian lingkungan dan kemajuan Iptek," urainya. Â
Sementara itu, Jenderal (Purn) Try Sutrisno secara daring dalam arahannya menyampaikan, Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa. Pembinaan ini penting, dalam hal bagaimana wawasan Indonesia memandang ke depan secara utuh baik masalah pribadinya maupun memandang perubahan zaman secara utuh.
"Kita akan mampu meneguhkan jati diri sebagai bangsa, supaya tidak mudah terombang-ambing dalam situasi yang mudah berubah," pesannya.
Disampaikan, Indonesia terdiri dari bermacam ragam suku bangsa agama kepercayaan. Karena itu, perlu perekat pemersatu yaitu Pancasila.
"Pancasila sebagai pandangan, pemersatu dan Ideologi bangsa. Dengan jejaring kokoh secara fisik, batin dan intelektualitas, ideologi Pancasila sebagai kunci sukses dalam NKRI," tegasnya.
Ia menyampaikan, Pancasila merupakan buah pikir yang merefleksikan nilai kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Indonesia.
"Nilai luhur Pancasila perlu ditumbuhkembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perlu penyamaan persepsi bagi masyarakat Indonesia dalam memandang perbedaan. Juga menjadi kekuatan sosial bangsa Indonesia," urainya.
Ia berharap JPM menjadi mitra BPIP untuk membumikan dan menginternalisasikan nilai Pancasila. JPM menurutnya harus solid dan mampu menyaring mana hal baik dan mana tidak baik.
"Terbentuknya JPM juga harus membangun ketahanan nasional, sebab ketahanan nasional harus senantiasa dijaga dan diperkuat. Keuletan dan ketangguhan bangsa diperlukan untuk mencapai tujuan serta menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara," imbuhnya.
Terakhir ia berpesan semua komponen JPM untuk meningkatan semangat juang dalam merawat dan menjaga Pancasila secara nyata. "Jadilah bangsa pejuang sampai kapan pun. Kemerdekaan harus diisi dengan perjuangan. Bukan hanya sekadar rutinisme," akhirnya.