Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toa Masjid, Gonggongan dan Orde Baru

24 Februari 2022   12:34 Diperbarui: 24 Februari 2022   14:45 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ada yang merasa paling hebat, paling pintar, paling benar, paling layak masuk surga, itulah percikan masalah yang kemudian timbul dan terus membesar. Jangankan di sebuah negara. Dalam satu keluarga, jika ada satu saja anggota keluarga yang merasa hebat, maka perselisihan tak akan bisa lagi dihindari.

Diakui atau tidak, kekuatan bangsa ini perlahan makin rapuh dan keropos, digerogoti oleh berbagai kekuatan lain yang tidak ingin Indonesia tumbuh menjadi negara yang kuat dan kokoh. Sudah pasti, ada campur tangan pihak lain, karena Indonesia merupakan negara yang sangat seksi, bak gadis cantik sempurna. Siapa saja, ingin menikmati kesempurnaan itu.

Salah satu cara efektif, agar Indonesia kembali kokoh dan kuat adalah, mengembalikan kepemimpinan seperti era orde baru dari sisi kekuatan dan kedaulatan negara. Namun, ini semua harus diawali dengan penanaman nilai-nilai Pancasila yang utuh. Sebab, mereka yang 'anti-Pancasila' sudah terlanjur menyusup dan ikut menjadi bagian sebagai pengelola negeri ini.

Baik di eksekutif, legislatif, yudikatif, bahkan pers sebagai pilar demokrasi, ada saja yang 'anti-Pancasila' dan merasa paling benar. Jika ini sudah dikembalikan ke jalurnya, disertai dengan terpilihnya presiden baru di 2024 nanti dengan kewibawaan mumpuni, yakinlah Indonesia akan kembali menjadi Macan Asia yang sangat disegani. Semoga. (*)

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun