Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apakah Bipolar Bisa Disembuhkan?

1 April 2021   19:57 Diperbarui: 6 April 2021   05:19 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, ada saja masyarakat yang merasa dirinya mengalami penyakit bipolar. Bipolar adalah salah satu jenis gangguan mental berhubungan dengan perubahan suasana hati secara mendadak. Perubahan suasana hati dialami penderita bipolar mencakup emosi tertinggi dan terendah.

Lantas benarkah penyakit mental ini tidak bisa diobati atau disembuhkan?

Sebelum membahas lebih lanjut, izinkan tulisan ini untuk mengulas persoalan ini dari persepsi berbeda. Tulisan ini membahas dari sisi hipnoterapi klinis. 

Sebagai hipnoterapis klinis, kami tidak diperkenankan memberikan label atau diagnosa khusus seperti halnya dokter spesialis kejiwaan atau psikolog klinis. Hipnoterapis klinis hanya akan melihat keluhan klien dari sisi emosinya saja.

Mereka yang divonis bipolar, sudah barang tentu memiliki persoalan pada aspek emosi. Nah, emosi intens yang dirasakan klien inilah yang akan diatasi, dan dicari akar masalahnya. 

Dalam perspektif ilmu pikiran yang dibahas di kelas Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology dijelaskan, bahwa di dalam diri setiap orang sejatinya ada bagian diri alias ego personality (EP).

Di setiap diri seseorang, terdapat banyak sekali EP. Nah, EP ini pula yang terkadang menjadi penyebab timbulnya masalah. 

Di ruang terapi, hipnoterapis klinis tak jarang harus berurusan dengan EP. Ada yang cukup berurusan dengan satu EP, namun beberapa kali juga bersentuhan dengan beberapa EP secara simultan.

Beberapa EP yang aktif secara tidak terkontrol inilah, yang kemudian menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian. Untuk memahami apa itu EP, saya coba berikan ilustrasi seperti ini. 

Ketika saya melakukan perjalanan ke Bogor misalnya, secara tidak langsung saya membahagiakan beberapa bagian diri saya. Di antara yang berbahagia atas perjalanan saya itu adalah EP yang suka wisata kuliner, EP yang gemar berpetualang, dan satu lagi dan paling utama adalah EP penulis.

Ketiga EP ini benar-benar merasa bahagia dan terpuaskan. Namun saya juga harus memberi tahu EP yang lain agar tidak melakukan sabotase atau menghalangi kebahagiaan dari ketiga EP yang sedang dominan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun