Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

New Normal, AHKI Susun Protokol Kesehatan untuk Layanan Hipnoterapi

4 Juli 2020   05:56 Diperbarui: 4 Juli 2020   18:37 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adi W Gunawan (paling atas, kedua dari kiri).

ASOSIASI Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) menyusun protokol kesehatan standar minimum khusus menghadapi new normal. Ini mengakomodasi keinginan masyarakat yang sejak sebelum pandemi banyak yang membutuhkan layanan hipnoterapi klinis.

“Ini demi keamanan bersama. Protokol standar ini sengaja disusun agar hipnoterapis dan klien sama-sama aman,” tegas Ketua Umum AHKI, Dr. Dr. Adi W. Gunawan, ST., MPd., CCH® dalam pertemuan virtual melalui aplikasi zoom, Kamis (2/7) malam tadi, diikuti lebih dari 90 anggota termasuk pengurus AHKI.

ahki1-5f0069bf097f360dcd0e3953.jpg
ahki1-5f0069bf097f360dcd0e3953.jpg
Adi menyampaikan, beberapa protokol sudah disepakati. Misalnya penjelasan awal mengenai layanan hipnoterapi kepada klien, disarankan untuk dilakukan secara online sehari sebelum bertemu di ruang praktik.

Selain itu, selama proses terapi mengenakan masker dan face shield, baik terapis maupun klien. Di awal, juga perlu pemeriksaan suhu tubuh juga diwajibkan untuk mencuci tangan.

Terkait dengan ruangan terapi, disarankan akan lebih baik jika para hipnoterapis AHKI melengkapi fasilitas penyaring udara alias air purifier. “Ini untuk menjamin sirkulasi udara lebih aman,” sambungnya.  Sebelum dan sesudah terapi, juga diingatkan untuk melakukan desinfeksi ruangan dan surface cleaning perabot. Hand sanitizer juga harus tersedia di ruang praktik.

ahki2-5f006837d541df21e11ae613.jpg
ahki2-5f006837d541df21e11ae613.jpg
Tak kalah pentingnya, menurut Adi, terapis harus yakin. “Kalau ngga yakin lebih baik terapinya ditunda. Terapis harus memastikan semua aman. Atas alasan itulah AHKI sudah menyusun panduan aman agar para terapis AHKI benar-benar siap melakukan terapi,” kata Adi.

Ketika terapis merasa kurang aman, boleh saja menyarankan klien untuk melakukan rapid test terlebih dahulu. Tidak berniat memberatkan, namun lagi-lagi itu demi keselamatan bersama.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Etik AHKI A. Yudo Prihartono, SH, MH, MM, CHt® menyampaikan, sebenarnya ketika pandemi Covid 19, AHKI tidak pernah melarang para hipnoterapis untuk melakukan terapi.

ahki3-5f0069d7097f362577660433.jpg
ahki3-5f0069d7097f362577660433.jpg
Tetapi karena adanya risiko yang tidak ringan, semua diajak untuk menunda dulu. Karena itu AHKI menyusun protokol menghadapi kondisi new normal. Sebab kebutuhan saat ini sudah mendesak dan banyak masyarakat meminta bantuan hipnoterapi.

“Ini penting karena organisasi berharap memberikan panduan. Apalagi tidak semua hipnoterapis hanya sampingan, tapi sebagian sudah menjadi pekerjaan utama. Sehingga protokol ini keluar demi memenuhi kebutuhan masyarakat, serta hipnoterapis,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Yudo itu juga mengingatkan agar para hipnoterapis AHKI menyampaikan ke organisasi jika memang sudah siap melakukan terapi. “Sehingga nanti memudahkan memberi informasi kepada klien yang membutuhkan layanan hipnoterapi klinis,” pungkasnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun