Perlu juga dipikirkan nasib si rokok. Dia tidak tahu apa-apa, dan salahnya apa sampai dia terpapar virus ini. Sebelumnya pasti si rokok tak pernah membayangkan dia bakalan kena Corona. Kalau pun ada yang kena, kemana harus melapor? Mau lari pun susah. Akhirnya hanya bisa pasrah menunggu ajal. Toh saat diisap, dia juga seketika mati. Usianya tergantung seberapa jauh jalur distribusi yang dia lalui.
Lagi-lagi, ini hanya coretan iseng disertai pertanyaan yang anggap saja ngawur. Tapi jujur, tetap ada perasaan was-was untuk para perokok akibat kasus ini.
Namun sebetulnya ada cara paling aman agar tidak muncul kasus dengan cluster baru yakni cluster rokok. Caranya, berhentilah merokok. Tapi kata para perokok, jawabannya pasti beda. Ganti merokok merek lain. Ah sudahlah... Â (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H