Kondisi tersebut tentu akan membuat konsep diri anak hancur lebur berantakan tanpa sisa. Anak akan merasa dirinya bodoh seumur hidup, dan itu membuat anak merasa tak berguna, tak berharga dan sia-sia kehidupannya. Jangan heran jika kemudian ada yang sampai bunuh diri. Membahayakan bukan?
Tak hanya pada anak, virus pikiran ini juga bisa menyerang orang dewasa. Sebagai contoh, ada seseorang yang menyampaikan gagasan atau idenya pada orang lain. Namun respons yang didapatkan justru mematikan. "Sudahlah, tidak usah macam-macam. Boba sadar diri kamu itu siapa? Pendidikanmu apa? Kamu itu bisa apa? Kamu ngga mungkin mampu. Sudahlah kamu tidak akan berhasil," dan sederet kalimat kurang positif lainnya.
Tentu saja, kalimat respons itu akan menjadi virus pikiran yang sangat membahayakan. Jika hal ini tidak disadari, maka virus pikiran inilah yang akan menguasai sistem kerja pikiran, dan program yang berjalan di pikiran adalah sistem yang menyebabkan ketidakberhasilan.
Memang, banyak orang tidak menyadari adanya virus ini. Sehingga tidak merasa perlu mencari obatnya. Kalau pun ada yang menyadari terkena virus ini, tidak tahu harus berbuat apa. Jika terus dibiarkan, dampaknya seseorang akan jauh dari keberhasilan yang diinginkan.
Lalu bagaimana cara membunuh virus pikiran ini? Caranya adalah dengan melakukan format ulang pada pikiran. Sama seperti komputer yang direset dan di-install ulang, begitu juga dengan pikiran yang perlu diformat ulang.
Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk memformat ulang pikiran adalah menuliskan kisah sukses diri sendiri. Terdengar sederhana, namun faktanya sangat efektif untuk membunuh virus pikiran yang mematikan tadi.
Kisah sukses itu adalah peristiwa yang pernah dialami dan menggambarkan keberhasilan. Baik keberhasilan dalam skala tidak besar, maupun skala besar. Coba tuliskan kisah sukses, sejak sekecil mungkin yang pernah dialami. Pasti konsep diri dan kepercayaan diri akan meningkat. Hal kecil ini akan sangat besar dampaknya dalam membunuh virus pikiran yang merusak selama ini.
Kisah sukses setiap orang tentu berbeda. Maka jangan pernah membandingkan kisah sukses kita dengan kisah sukses orang lain. Boleh jadi, kisah sukses yang kita alami, bagi orang lain biasa saja. Namun, kisah sukses itu tentu akan memiliki makna besar bagi diri sendiri, dan itu adalah pengalaman sendiri. Jadi tidak ada urusan dengan orang lain. Abaikan komentar orang lain.
Yuk, tuliskan kisah sukses Anda sekarang. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H