Selama ini, tak sedikit yang beranggapan bahwa kolesterol adalah penyebab utama penyakit jantung. Namun, ketika sudah membaca buku The Biology of Belief yang ditulis Bruce Lipton, maka anggapan itu akan langsung sirna.
Dengan jelas dan gamblang, peneliti yang juga seorang ilmuwan biologi itu melakukan pengamatan selama bertahun-tahun, untuk mengamati cara kerja sel. Hasilnya ternyata sangat mencengangkan. Dalam bukunya, Bruce dengan tegas menyatakan bahwa selama ini, urusan kesehatan banyak mendapat intervensi dari perusahaan farmasi.
Sehingga, obat-obatan pada akhirnya lebih banyak untuk kepentingan bisnis, bukan untuk kepentingan kesehatan itu sendiri. Termasuk soal kolesterol yang dianggap penyebab penyakit jantung. Pada buku setebal 428 halaman itu, Bruce menegaskan perusahaan farmasi terlalu terburu-buru menuduh kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung.
Tuduhan terhadap kolesterol itu terjadi setelah perusahaan farmasih berhasil menemukan statin yang dianggap efektif menurunkan kadar kolesterol pada tubuh. Padahal nyatanya, statin hanya efektif sebesar 0,35 persen, alias tak sampai setengah persen bisa mengatasi penyakit jantung.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, 300 orang penderita jantung yang menggunakan obat statin, hanya 1 nyawa yang bisa diselamatkan. Bruce Lipton menyampaikan, 90 persen penyakit jantung disebabkan oleh pikiran, dan kondisi lingkungan. Jadi, stres, pikiran yang kurang sehat, serta pola hidup adalah penyebab utama penyakit jantung.
Sebaliknya, kolesterol itu justru sangat penting bagi sel tubuh. Bruce menggambarkan bahwa kolesterol ibarat prajurit. Karena sebagai prajurit, maka kolesterol bisa untuk menembak penyakit, atau bahkan merusak kesehatan tubuh. Semua tergantung lingkungan atau tergantung pikiran. Baik atau tidaknya kolesterol, ditentukan oleh pikiran masing-masing individu.
Bahkan, Bruce Lipton sangat yakin, pada akhirnya nanti pengobatan nonmedis akan merajai dunia. Pengobatan dengan metode meditasi, relaksasi, hipnoterapi, energi, pikiran dan sejenisnya, akan semakin digandrungi karena secara klinis terbukti mampu menyembuhkan penyakit. Â
Bagaimana menurut sahabat? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H