Itulah kenapa, atlet yang hebat pun tetap perlu dukungan pelatih. Pengusaha sehebat apa pun, tetap perlu ada penasihat. Perlu ada pengarah. Atau sesekali perlu kehadiran trainer atau motivator. Tugasnya, untuk menunjukkan sesuatu yang kadang tidak terlihat.
Bahkan pemilik mobil mewah pun terkadang memerlukan tukang parkir untuk membantu memperlihatkan kondisi sekeliling sehingga mobil mewahnya tetap aman.
Di alam nyata ini, semua berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kalau semua dosen atau pengajar juga jadi pengusaha, lantas siapa nanti yang mengajar? Bukankah menyampaikan ilmu memang ranahnya para pengajar?
Maka Anda yang pengusaha, bersyukurlah masih ada orang yang mau jadi pengajar, dosen, jadi pelatih atau bahkan motivator. Karena boleh jadi, berkat keberadaan merekalah, para pengusaha memiliki karyawan atau tim yang hebat.
Boleh jadi pengusahanya memang tidak kuliah atau tidak belajar. Tapi karyawannya bisa menjadi hebat salah satunya merupakan hasil kerja para pengajar. Jadi, andai diberikan kesempatan memimpin sebuah organisasi atau usaha, Anda ingin jadi bos atau pemimpin? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H