Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Untuk Sahabatku di dalam Tahanan

4 Juni 2019   10:31 Diperbarui: 4 Juni 2019   10:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada Yth

Sahabatku di Tahanan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga sahabat selalu dalam kondisi sehat. Tak hanya sehat secara fisik, tapi juga mental dan spiritual. Semoga sahabat juga selalu bahagia. Karena bahagia adalah kita yang menentukan, bukan karena keadaan.

Sahabat, Ramadan adalah bulan yang sangat membahagiakan bagi semua umat muslim. Termasuk untuk kamu, yang saat ini terpaksa menghabiskan waktu di dalam tahanan. Aku yakin, tak ada satu pun manusia yang mau, atau bahkan bercita-cita hidup di dalam jeruji besi.

Tapi karena kondisi menyebabkan kamu terpaksa melakukannya. Tak ada yang pernah meramalkan, bagaimana bisa perusahaan besar tempatmu bekerja itu bisa tutup. Betapa kamu sangat membanggakan perusahaan itu. Termasuk kamu menunjukkan begitu luar biasa apa yang kamu dapatkan selama bekerja di sana.  

Aku pun hanya bisa mendapatkan kabar soal itu dari Budi, teman kita sama-sama SMP dulu. Ya kamu sangat sibuk bekerja sehingga tidak pernah lagi ikut kumpul-kumpul dengan sesama teman kita. Makanya, aku kaget banget ketika dapat kabar perusahaanmu tutup. Sampai-sampai kamu terpaksa harus mengedarkan narkoba.

Aku sangat yakin, kamu tidak berniat melakukannya. Hanya untuk bertahan hidup. Kebetulan saja pilihannya kurang tepat. Asal kamu tahu, tak ada satu pun teman yang membencimu. Karena kami tahu, kamu dulu tidak begitu. Kami semua rindu pada sosokmu yang dulu. Pintar, santun, ramah, suka bercanda, dengan ringan hati membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Sebetulnya, banyak teman lain yang bicara sama kamu. Aku pun begitu. Tapi takut dan khawatir kamu marah atau tersinggung. Karena kami dengar, belakangan kamu sangat temperamen. Karena itulah, aku memilih surat ini sebagai sarana untuk kembali berkomunikasi.

Sebagai sahabatmu aku tentu meminta maaf. Boleh jadi aku pun tidak pantas kamu anggap sahabat, karena belum bisa hadir saat kamu mengalami kesukaran dan ketidakberuntungan seperti sekarang. Maka, melalui surat ini, aku memohon bisa memperbaiki itu semua. Aku dan semua teman berharap kamu bisa bangkit. Apalagi momen Ramadan ini, momen paling tepat untuk memperbaiki diri. Ibarat motor yang sering kita pakai boncengan dulu, saatnya 'ganti oli'. Buang yang buruk, masukkan yang baik.  

Oh ya, beruntunglah karena hanya tubuhmu secara fisik yang terpenjara. Sementara pikiranmu tetap bisa bebas dan bisa menuangkan gagasan dan idemu seluas-luasnya. Coba perhatikan di luar sana, masih ada saja orang yang terpenjara pikirannya. Tubuhnya memang bebas, tapi mereka terpenjara dengan pola pikirnya sendiri. Terpenjara dengan egonya, terpenjara dengan pilihan politiknya dan terpenjara dengan emosinya. Betul kan?

Bagiku, kamu adalah sahabat terbaikku di dunia ini. Karena sejak aku mengenalmu ketika SMP itu, kamulah yang selalu bantu aku. Dari mulai meminjam catatan, sampai uang jajan. Pokoknya setiap aku mendapat kesulitan apa pun, kamu orang paling pertama membantu termasuk mencarikan jalan keluar.

Maka, aku mohon, berikan aku kesempatan membalas semua itu dengan memberikan dukungan padamu. Hidup ini akan lebih indah tanpa kebencian. Hidup akan sangat nyaman jika kita sama-sama berpikir positif, punya perasaan nyaman, dan selalu mendoakan orang lain.

Aku yakin, kamu bisa melewati semua ini dengan baik. Jika kamu berkenan, izinkan aku dan kawan-kawan menjengukmu di tahanan saat Idulfitri besok. Kamu tidak usah membalas surat ini. Cukup sampaikan pada petugas yang membawakan surat ini. Nanti biar beliau yang kirim pesan ke aku, apa pun jawabanmu.

Doaku yang terbaik untukmu. Semoga masalah ini bisa segera tuntas dengan mudah dan nyaman. Jadikanlah ini titik awal kehidupanmu yang baru dan semoga kesuksesan bisa diraih dengan sesegera mungkin. Demikianlah kenyataannya.

Dari sahabatmu

Endro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun