Â
SAMARINDA -- Bimbingan dan Konsultasi Belajar Elektron pada 2019 ini menargetkan 80 persen siswanya masuk di perguruan tinggi negeri di berbagai daerah di Indonesia. Target itu dianggap wajar, mengingat pada 2018 lalu, siswa Elektron yang diterima perguruan tinggi negeri di berbagai daerah di Indonesia mencapai 60 persen.
"Sementara ini, dari jalur SNMPTN, sudah 40 siswa yang dinyatakan lolos dan diterima di berbagai perguruan tinggi negeri. Ada yang di Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, hingga Universitas Mulawarman," beber Direktur Elektron Mohamad Mansyur SPd saat acara The 2nd Elektron Award "Shine Your Future" yang digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sabtu (30/3) siang tadi.
Mansyur berharap, lembaga bimbingan belajar yang dirintisnya semakin dikenal di Kota Tepian Samarinda. "Tahun depan mudah-mudahan bisa tembus seribu siswa, dari SD sampai SLTA," harapnya. Khusus jenjang SLTA, diharapkan bisa membantu para siswanya diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia
Mansyur menyampaikan, bersama istrinya, merintis Elektron dari nol pada 2008. "Awalnya hanya punya satu siswa di ruang tamu," sebutnya. Seiring waktu, terus berkembang dan siswanya semakin bertambah. Semuanya dibantu dalam peningkatan kualitas akademik di berbagai mata pelajaran baik IPA maupun IPS. Pada 2010 tak muat lagi dan pindah ke tempat lebih representatif. Termasuk dikelola dengan manajemen operasional yang lebih baik. Tenaga pengajar pun terus bertambah.
Pada 2019 ini, ada 851 siswa yang tercatat mengikuti bimbingan belajar di Elektron. Total ada 45 pengajar yang memberikan bimbingan belajar pada para siswa. Sebagian besar sarjana pendidikan maupun sarjana sains yang sudah lama menekuni bidang pendidikan. "Saat ini, yang mengikuti perpisahan ada 379 siswa," tuturnya.
Harapannya, nantinya para siswa kuliah sesuai jurusan yang diharapkan dan bisa meraih cita-cita sesuai impian. Tak hanya akademik, para siswa juga diberikan pembelajaran pendidikan karakter serta bagaimana merintis karir dan memilih profesi yang tepat. "Mereka dibekali wawasan untuk mempersiapkan masa depan setelah lulus SLTA," urainya.
"Saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Generasi saat ini cara berpikirnya sudah berbeda," tuturnya. Untuk itu, ia mengajak siswa untuk selektif dalam memilih perguruan tinggi yang sesuai harapan dan kemampuan. "Kalau pun tidak masuk perguruan tinggi negeri, pilih perguruan tinggi swasta dengan akreditasi yang baik," pesannya.
Ia juga menyampaikan, Universitas Mulawarman Samarinda masih membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk mendaftarkan diri. Apalagi menurutnya, kualitas perguruan tinggi di Kaltim itu semakin tahun juga semakin mengalami peningkatan. Â