Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ada Apa dengan Bikini Marissa?

10 Maret 2019   17:08 Diperbarui: 10 Maret 2019   23:34 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini sama ketika Anda melihat angka 6 di lantai. Maka boleh jadi orang di hadapan Anda akan ngotot bahwa angka di depan Anda adalah angka 9. Ini karena persepsi yang berbeda-beda.

Kenapa orang yang mengenakan bikini menjadi sangat sensitif? Sekali lagi, saat berada di pantai atau kolam renang -baik yang melihat atau yang mengenakan bikini- tentu semua biasa saja. Tapi jika tempatnya berbeda, tentu sudah menimbulkan gejolak. Seperti kontes putri-putrian yang menampilkan pakaian bikini di panggung dan dilihat banyak orang, tentu akan mendapatkan penilaian yang berbeda.

Di dalam pikiran setiap manusia, ada satu program yang sudah tertanam sejak lahir. Program itu namanya penasaran. Sejak anak-anak, setiap orang selalu ingin tahu alias kepo dengan sesuatu.

Nah, ketika seorang wanita memakai bikini, hal ini akan otomatis membangkitkan rasa penasaran terutama bagi kaum adam. Meski bagian-bagian penting dari tubuh wanita itu jelas-jelas tertutup, namun pikiran bawah sadar akan memperjelas gambarnya.

Sementara bagi wanita lain yang tidak terbiasa mengenakan bikini dan melihat foto tersebut, efeknya juga sama. Dia akan merasa risih, karena di pikiran bawah sadarnya wanita berbikini itu juga tetap terlihat utuh

Pikiran bawah sadar, secara alamiah, akan memperjelas bagian-bagian tubuh yang tertutup itu, sesuai dengan persepsi dan imajinasinya sendiri. Diperintah atau tidak, pikiran bawah sadar akan selalu mencari padanan yang pas, baik kata atau gambar.

Meski bagi Marissa dia merasa nyaman dan tidak ada masalah menunjukkan foto berbikini ke publik, namun di dalam pikiran bawah sadar para pria pada umumnya, tubuhnya tetap terlihat utuh, sesuai dengan persepsi masing-masing.

Kenapa? Sekali lagi, karena pikiran bawah sadar tidak suka dengan hal yang kurang jelas atau tertutup. Bagian yang tertutup dengan sendirinya akan direkonstruksi kembali supaya utuh. Terlepas bahwa rekonstruksi yang dilakukan itu benar atau kurang tepat.

Mau contoh? Ketika saya menuliskan 'va*i**', maka pikiran bawah sadar Anda langsung bekerja, mencari kata yang tepat untuk mengganti bagian yang hilang atau bertanda bintang itu. Lantas, adakah di antara pembaca yang berhasil menebak kata 'varian' tersebut? Jika Anda benar menebak kata di atas, maka Anda normal. Jika salah, ya Anda tetap normal, karena itulah persepsi Anda.

Sekali lagi, ketika saya menuliskan 'm*m*k', maka Anda pun dengan bebas meneruskan kata ini. Yang saya maksudkan di atas adalah 'mimik'. Maka benar tidaknya jawaban Anda, sama sekali tidak menjadi persoalan. Yang penting pastikan pikiran bawah sadar Anda masih normal, karena bisa bekerja dengan cepat dan tanggap untuk mengurai sesuatu yang belum jelas.

Maka, di era media sosial ini, ketika kehidupan pribadi dipindahkan ke ruang publik melalui gadget, tentu harus semakin bijak dan memillah. Harus dipisahkan dengan tegas, mana yang bisa dilempar ke ruang publik dan mana yang hanya untuk konsumsi pribadi. Sebab pikiran bawah sadar setiap orang sejatinya sudah terbiasa menerjemahkan gambar secara bulat dan utuh sesuai persepsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun