Warganet selalu maha benar. Mungkin itulah ungkapan tepat saat warga belantara maya mengomentari sesuatu. Terakhir adalah ketika pengguna Instagram heboh setelah melihat aksi Marissa Nasution bersama putrinya Alaia Moana di Pulau Bintan.
Apa yang bikin geger? Ternyata Marissa memposting aksi liburannya di pantai dengan tubuhnya yang mengenakan balutan bikini.
Sontak banyak netizen berkomentar. Ada yang mengatakan tidak pantas memposting hal tersebut. Bahkan ada yang berkomentar bahwa busana yang dikenakan tidak sopan.
Tentu saja Marissa tak tinggal diam. Dia pun merasa aneh dan menanggapi hal itu. Baginya, lumrah mengenakan pakaian bikini di pantai. Lantas, harus menggunakan pakaian seperti apa lagi?
Marissa juga menyampaikan, fokus dari postingan di Instagram adalah anaknya yang girang bermain air laut. Maka dia merasa aneh jika kemudian komentar yang masuk malah menghujat pakaian yang ia kenakan.
Lantas, haruskah warganet berkomentar nyinyir atas postingan Marissa?
Izinkan saya mencoba melihat kejadian tersebut dari sudut pandang teknologi pikiran yang saya pahami saat ini. Pandangan ini juga boleh jadi salah. Namun setidaknya bisa memperkaya cara berpikir ketika menghadapi sesuatu.
Dari sisi pakaian dan tempat, apa yang dilakukan Marissa jelas tidak salah. Kenapa? Karena dia mengenakan bikini saat di pantai. Yang kurang tepat adalah ketika mengenakan bikini ketika sedang ke mal atau ke pasar. Lantas di mana salahnya?
Yang menjadi persoalan adalah, foto dan video Marissa yang sedang mengenakan bikini itu secara sengaja diunggah di media sosial Instagram. Tentu saja, foto dan video itu dalam sekejap langsung masuk ke ruang-ruang publik. Apalagi Marissa adalah salah satu pesohor Tanah Air. Maka jangan heran jika foto itu bisa langsung dilihat pemegang telepon seluler di mana saja berada.
Di sinilah perbedaan persepsi bisa terjadi. Marissa yakin dirinya tidak salah mengenakan bikini di pantai. Masa iya liburan di pantai pakai gaun pesta? Jelas ngga nyambung.
Masalahnya, posisi warganet yang melihat foto bikini itu berbeda-beda. Boleh jadi ada yang sedang di rumah sakit, sedang di tempat kerja, bahkan mungkin sedang di tempat ibadah. Maka wajar juga jika warganet berkomentar macam-macam. Kenapa? Karena warganet punya sudut pandan berbeda.