Jika Anda memiliki perasaan optimisme, maka energinya semakin tinggi lagi 10 pangkat 310, atau memaafkan dengan energi 10 pangkat 350. Bahkan ketika Anda tetap tenang dan hening bahkan santai dan bersuka cita, energinya langsung melonjak 10 pangkat 540.
Inilah kenapa, mereka yang terhina kemudian menjadi hinaan itu sebagai motivasi, energi yang didapatkan justru akan semakin besar dan jauh lebih besar. Dengan demikian, energi itu akan semakin mudah untuk menarik semua impian Anda.
Saya masih ingat, dahulu ketika masih duduk di bangka SLTA, salah seorang kerabat saya coba mematahkan semangat saya. "Ngapain sih jadi wartawan, ngga jelas masa depannya," ujar kerabat itu meremehkan. Hal itu justru menumbuhkan motivasi saya, dan nyatanya, sudah lebih 18 tahun saya menyandang predikat menjadi wartawan sampai saat ini.
Sementara kerabat saya yang meremehkan itu, karirnya sepertinya juga mentok, di situ-situ saja. Jadi, hindari menghina, merendahkan atau meremehkan orang lain. Sikapi saja semua dengan damai dan sukacita, maka energi yang besar akan Anda nikmati untuk mempercepat menarik semua impian Anda.
Persoalan energi yang saya tulis di atas jelas penjelasan ilmiah. Lagi pula, dalam ajaran agama pun, tidak dibenarkan menghina orang lain. Dari uraian di atas, maka kita bisa mengambil hikmah atas apa yang terjadi pada Ahok maupun Ahmad Dhani. Apa hikmahnya? Silakan masing-masing menyimpulkan sendiri.
Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H