"Ya Allah, muliakan dan bahagiakanlah Pak Jokowi."
Saat membaca kalimat doa di atas, bagaimana tanggapan Anda? Ingat, response Anda yang paling pertama sangatlah menentukan. Jika Anda mengaminkan doa di atas, maka yakinlah doa itu akan kembali kepada siapa saja yang mengaminkannya. Sebaliknya, jika ada yang mencibir atau sinis dengan doa itu, maka juga akan kembali kepada mereka yang mencibir atau sinis. Lagi-lagi, semua response itu akan kembali pada diri sendiri.
Tentu, judul di atas tak ada kaitannya dengan saya mendukung atau tidak mendukung Pak Jokowi sebagai presiden negara ini. Ini sama sekali tak ada kaitannya dengan politik. Tulisan ini sengaja saya buat sebagai bahan latihan untuk diri saya sendiri, bagaimana response saya pertama kali membaca judul-judul sejenis tulisan ini.
Lantas, bagaimana jika sahabat semua membaca judul berita, "Antrean BBM Semakin Panjang" atau "Harga BBM Kembali Naik". Jujur, bagaimana response Anda? Positif atau kurang positif dalam menyikapinya? Lagi-lagi, response pertama itulah yang menentukan.
Meresponse segala sesuatu secara positif sejak kejadian awal. Itulah salah satu poin penting yang diajarkan dalam Private Training Rahasia Magnet Rezeki di Econection, Mega Bekasi Hypermall, Sabtu (5/5/2018) tadi.
Dua Certified Trainer Magnet Rezeki (CTMR) masing-masing Arief BAR dan dr Chrysanti membeber semua rahasia bagaimana menarik rezeki dengan mudah dan nyaman, berdasarkan ilmu dari buku laris Rahasia Magnet Rezeki yang ditulis ustaz Nasrullah.
Arief menjelaskan, Allah menciptakan manusia sejatinya untuk dimuliakan dan dimanjakan. Lantas kenapa ada yang belum berhasil atau belum mendapatkan yang diharapkan? Salah satu penyebabnya adalah karena begitu banyak perisai yakni dosa yang ada pada diri masing-masing manusia. Itu sebabnya, jika ingin dimanjakan dan dimuliakan oleh Allah, hal yang perlu dilakukan adalah berhenti berbuat dosa, dengan bertaubat. "Jangan hanya berpikir pada dosa besar, justru yang membahayakan itu dosa-dosa kecil, yang ketika dibiarkan akan terus bertumpuk," sebut Arief.
Begitu pula dr Chrysanti yang mengilustrasikan permen ketika Allah memberikan rezeki. "Ketika bapak ibu saya berikan permen dalam kondisi sudah terbuka, apakah ada yang mau?" tanyanya. Tentu saja peserta menjawab tidak mau. Lalu bagaimana jika diberikan permen dalam kondisi masih terbukus? Tentu saja mau. Padahal, ketika permen sudah diberikan, bungkusnya tetap saja harus dibuka sebelum dimakan. Lantas kenapa ketika diberikan permen dalam kondisi sudah terbuka tidak mau?
Sehingga, ketika menghadapi persoalan yang dirasa tidak ringan, perlu dipahamkan dalam diri sendiri, boleh jadi itu adalah bungkusnya. Jika bungkusnya bisa dilalui dengan mudah dan nyaman, maka rezeki akan datang dengan sendirinya dengan mudah dan berlimpah, sesuai dengan yang diharapkan.
Selain diberikan pemahaman bagaimana berpikir positif, berperasaan positif, hingga motivasi yang positif, terakhir peserta seminar juga diajak untuk praktik garpu tala. Teknik garpu tala adalah teknik dahsyat yakni berkomunikasi langsung dengan Allah melalui media Alquran.
"Adukan saja dan meminta jawaban atas setiap persoalan kepada Allah. Allah pasti punya jawabannya. Jangan mengadu kepada manusia," ujar Arief. Benar saja, usai teknik garpu tala dipraktikkan, hampir semua peserta mendapatkan solusi hingga jawaban dari Allah, melalui Alquran yang dibawa oleh masing-masing peserta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H