Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gojek dan Peningkatan Nasionalisme, Bisakah?

30 April 2018   08:04 Diperbarui: 30 April 2018   20:40 3350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok C, PPRA 57 Lemhannas RI usai diskusi Kewaspadaan Nasional. dok pribadi.

Begitu pula pengguna, mereka dapat menelepon pengemudi lewat aplikasi. Pada layar hanya akan ditampilkan nama pengguna ataupun pengemudi, tanpa disertakan nomor ponsel masing-masing.

Seperti dilansir Detik.com, Menkominfo Rudiantara pun mengakui, nomor telepon rawan penyalahgunaan. Untuk mencegah hal itu, Rudiantara memastikan  mengatur perlindungan data pribadi dalam sistem elektronik untuk memberikan perlindungan bagi data pribadi milik pengguna layanan telekomunikasi.

Lebih dari itu, pemerintah juga harus terus mendampingi aplikasi ini agar tidak sampai jatuh ke tangan investor asing, yang berpotensi menurunkan daya saing bagi bangsa ini.

Pemerintah juga diharapkan mendorong Gojek sebagai aplikasi milik bangsa sendiri, meningkatkan nasionalisme dengan memasang simbol-simbol kenegaraan. Kementerian Kominfo bisa meminta petinggi Gojek untuk merumuskan cara yang tepat untuk menanamkan semangat nasionalisme melalui aplikasi.

Misalnya melalui suara lagu Garuda Pancasila saat aplikasi dibuka misalnya, meski secara sayup-sayup, tentu bisa menanamkan nilai-nilai patrotisme. Harapannya, tentu semua aplikasi bisa disasar oleh pemerintah, sehingga anak-anak zaman now yang tidak banyak memahami Pancasila, setidaknya secara masih bisa terpapar upaya peningkatan nilai-nilai nasionalisme ini melalui aplikasi yang ada.

Pemerintah harus mendorong para pembuat aplikasi di Indonesia, juga ikut menanamkan nilai-nilai nasionalisme secara masif. Sebab, jika bukan anak bangsa sendiri yang mencintainya, lantas siapa lagi?

Kelompok C, PPRA 57 Lemhannas RI usai diskusi Kewaspadaan Nasional. dok pribadi.
Kelompok C, PPRA 57 Lemhannas RI usai diskusi Kewaspadaan Nasional. dok pribadi.
Jadi, serbuan aplikasi daring di setiap pengguna telepon pintar, tetap harus diimbangi dengan semangat nasionalisme agar rakyat Indonesia lebih memilih menggunakan aplikasi milik putra bangsa. Imbauan agar pemilik aplikasi daring ikut menanamkan nilai nasionalisme tentu tidak hanya akan memperkuat persatuan dan kesatuan, tapi juga daya saing Indonesia akan semakin meningkat.

Pihak-pihak terkait yang mengatur keberadaan aplikasi daring ini bisa mendorong pembuat aplikasi menanamkan nilai-nilai nasionalisme di dalam aplikasinya. Selain bisa menjadi salah satu upaya mendongkrak daya saing bangsa, juga akan semakin meningkatkan rasa cinta warga terhadap produk anak bangsa sendiri.

Di samping itu, agar aplikasi daring milik karya anak bangsa ini menjadi tuan di negerinya sendiri, masyarakat didorong lebih memilih menggunakan layanan daring Gojek ketimbang Grab yang berasal dari Malaysia. Sebab sudah terbukti, keuntungan menggunakan layanan Gojek, hasil usahanya juga akan berputar di negeri sendiri dalam berbagai bentuk, dan akan memberikan efek domino yang lebih luas. Semoga. (*)

*) Diambil dari Esai Bidang Studi Kewaspadaan Nasional, Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 57, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun