Suhardi juga mengingatkan peran serta media untuk bisa memberitakan aksi radikalisme dan terorisme dengan proporsional. "Jangan sampai, pemberitaan yang dimunculkan justru berpotensi memunculkan sel teroris baru," katanya. Sebagai contoh, saat pelaku terorisme dimakamkan dan diberitakan seolah seperti pahlawan, jelas hal itu akan menumbuhkan sel teroris baru.
Ia menegaskan, terorisme bukanlah ajaran Islam. Ia juga mengaku tidak setuju jika terorisme dikaitkan dengan agama Islam. "Ini sudah menyimpang, bukan lagi ajaran agama Islam," tegasnya. (eff)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H