SAMARINDA -- Delapan orang mantan narapidana kasus terorisme yang ada di Kaltim, kini kembali berbaur dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Agar bisa kembali hidup mandiri dan memberikan manfaat untuk masyarakat, para mantan narapidana itu kini sedang merintis pendirian pondok pesantren di salah satu kawasan di Samarinda.
"Mereka memang terus dibina oleh berbagai pihak terkait, termasuk kami melakukan pendampingan, agar para mantan narapidana terorisme ini benar-benar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik," sebut Hasyim Miradje, ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim, (13/2) di Samarinda.
Dikatakan, para mantan narapidana yang kini terus dibina itu di antaranya merupakan para pelaku bom Bali. "Selain sedang merintis pendirian pondok pesantren, mereka juga dibina dalam pendirian koperasi serba usaha, sehingga bisa menjadi bekal hidup sehari-hari," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan para mitra kerja FKPT agar sosialisasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme ini bisa semakin gencar.
 "Masing-masing bidang yang ada di FKPT terus didorong melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan. Ke depan, kegiatan ini akan terus diperluas ke seluruh kabupaten dan kota di Kaltim," pungkasnya. (eff)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H