Lalu bagaimana cara mencegahnya? Di antara cara mencegah yang baik adalah, ketika reuni harus tetap membawa pasangan. Meski pasangan tidak terlibat langsung, namun kehadirannya akan membuat bagian diri yang masih sekolah tidak dominan. Kenapa? Karena masih ada bagian diri yang sudah berumah tangga, tetap aktif dan menjadi pengingat.
Lalu, bagaimana jika sudah terlanjur CLBK? Menggunakan terapi berbasis teknologi pikiran, ikatan CLBK ini bisa diputuskan dan dikembalikan dengan pasangannya yang sah. Tentu, ini juga atas seizin yang bersangkutan. Jika salah satu atau keduanya tidak bersedia dilakukan terapi, proses tidak akan bisa dijalankan dengan baik. Yang pasti, tujuan awal reuni tentu baik, untuk menjalin silaturahmi. Namun, pastikan tujuan mulia itu tidak menyebabkan bagian diri yang tidak dikehendaki justru aktif dan memegang kendali. Semoga. (*)
Sumber: www.prokal.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H