Kawan saya, seorang pengacara, Antonius Yudho Prihartono bahkan memasang status di lini masa, bahwa dirinya sudah mendapat 'kuasa' dari 'tiang listrik' untuk memberikan pembelaan.
"Banyak yang menyalahkan tiang listrik, karena itu saya siap memberikan pembelaan," ujarnya. Dalam langkah awal pihaknya akan segera melayangkan praperadilan atas tuduhan menghalangi Setnov menyerahkan diri ke KPK. Meski kesannya serius, sudah jelas hal di atas juga sebuah guyonan belaka.
Konon, pihak Fortuner pun akan melayangkan somasi ke tiang listrik. Sebab gara-gara tiang listrik itu pula, kepercayaan publik atas tingkat keamanan Fortuner juga berkurang. Masa hanya karena menabrak tiang listrik, yang bahkan tiang listriknya masih berdiri kokoh, membuat penumpangnya langsung sakit parah dan dilarikan ke rumah sakit? Â Semoga sang tiang listrik bisa tabah menghadapi semua ini, dan bisa segera pulih dan mampu membela dirinya dengan baik.
Tulisan ini pun sebenarnya sangat membingungkan. Sebenarnya apa yang mau dibahas? Namanya juga tulisan bebas, ya apa saja bisa dibahas. Setidaknya, inilah isi kepala yang harus ditumpahkan agar tidak ikut-ikutan berubah menjadi pelawak parlemen. Apalagi mantan presiden Gus Dur pernah mengatakan, perilaku oknum anggota parlemen konon bahkan seperti anak TK.
Sekali lagi, apa pun tujuan tulisan ini, tak masalah. Yang penting, akibat kasus ini publik masih punya selera humor tinggi. Hidup sudah sulit, maka jangan lagi dibuat sulit. Melalui kasus Setnov, kini publik semakin jago dalam melihat masalah dari sudut pandang berbeda. Bahkan bisa menjadi vitamin penyemangat yang luar biasa. Publik bisa senyum gembira bahkan melepas tertawa dengan tulus. Â
Anggap saja semua ini sebagai hiburan. Biarlah semua publik bisa mengembangkan senyum terbaiknya. Bukankah selama ini energi warga sudah banyak terkuras akibat sikap sinis dan kesal terhadap koruptor. Kali ini, publik bisa tertawa bahagia, melihat tingkah polah pejabat yang dituding korupsi uang rakyat.
Mari tertawa bersama, itulah rasa bahagia. Semoga. (*)
Â
Â