BEKASI - Kondisi yang selalu tenang, bahagia, dan nyaman, tentu sangat diharapkan oleh siapa saja. Ada tiga hal penting yang harus dijaga agar kondisi setiap orang bisa selalu sehat dan bahagia. Pertama soal pola makan, kedua pola gerak tubuh, dan ketiga kelancaran energi dalam tubuh.
Terkait energi, banyak pilihan yang bisa dilakukan, salah satunya melalui meditasi. Selama tiga hari, 12-14 Mei 2017 tadi, bertempat di Rumah Tiara, Komplek Sekolah Quantum Indonesia, Cibubur, Bekasi-Jawa Barat, digelar pelatihan The Power of Quantum Healing Energy Meditation.
Lebih dari 30 peserta, berasal dari beragam profesi dan lintas-agama, belajar menguasai teknik meditasi tersebut. Saat ini teknik meditasi semakin dipercaya menjadi salah satu pilihan untuk menjaga kondisi setiap individu agar selalu tenang dan nyaman.
“Ini adalah latihan meditasi pernafasan untuk kesehatan dan panjang umur,” sebut Suhu Jimmy, master dalam pelatihan tersebut. Jimmy menyampaikan, urusan usia memang ada di tangan Sang Pencipta. Namun, upaya untuk bisa hidup selalu bahagia dan panjang umur, tentu menjadi ikhtiar banyak orang.
Teknik yang diajarkan dalam meditasi Ren-Du ini berhubungan erat dengan teori pengobatan tradisional Tiongkok dan sudah dikembangkan Profesor Li Shao Po yang telah berpulang pada usia lebih dari 100 tahun.
Ren-Du, kata Suhu Jimmy, merupakan teknik pernafasan alami untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan menjaga kesehatan tubuh dengan mengoptimalkan energi vital yang sudah ada di dalam diri sendiri. Pernafasan dalam dan menjaga sirkulasi pernafasan dari dalam, sangatlah penting untuk menjaga kondisi tubuh semakin sehat. Sayangnya tidak banyak yang tahu dan memahaminya.
“Orang lebih banyak melakukan pernafasan luar. Padahal pernafasan dalam jauh lebih penting,” sambungnya.
Peserta kemudian diajarkan cara meditasi untuk mengaktifkan energi vital tersebut sehingga mengalir ke jalur meridian tubuh dan bisa menyembuhkan diri sendiri dari berbagai macam penyakit.
Sementara itu, di tengah kondisi kebhinekaan Indonesia yang sedang terkoyak karena isu-isu tertentu, keikutsertaan peserta dari lintas agama dan profesi dalam pelatihan meditasi ini membuktikan, keberagaman bangsa ini tetap ada.
“Apalagi energi semua peserta sudah positif, auranya juga positif. Andai semua penduduk Indonesia punya energi yang sama, pasti Indonesia semakin tenang dan nyaman,” ucap Suhu Jimmy.
Sayangnya, tidak mudah berharap semua orang memahami kondisi agar dirinya selalu tenang dan nyaman. Maka, yang perlu dilakukan adalah bagaimana setiap individu menjaga dirinya tetap tenang dan nyaman, tidak terpengaruh dengan isu perpecahan yang sedang terjadi.
“Semoga semua peserta pelatihan meditasi ini, selalu menjaga kondisinya dan ikut menyebarkan kondisi positifnya untuk orang lain, sehingga kebahagiaan juga bisa memancar dan dirasakan oleh lingkungannya,” tuturnya.
“Ini baru uji coba pertama, mudah-mudahan nanti bisa dilakukan pelatihan yang sama. Alhamdulillah kondisi lingkungan di tempat ini juga mendukung,” sebut Evianty yang juga dikenal sebagai hipnoterapis alumnus Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology ini.
Awalnya, kata dia, pelatihan ini hanya dikhususkan untuk para hipnoterapis dari Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Sebab, kemampuan meditasi tentu akan menambah kemampuan para terapis agar bisa menetralisir dirinya selepas membantu klien mengatasi masalahnya.
“Tapi kemudian banyak juga peserta umum yang tertarik dan berminat untuk ikut. Akhirnya peserta umum diperbolehkan ikut walau kuotanya terbatas,” pungkasnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H