Para pejabat seperti Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang pun sudah sempat ikut aksi ini. Berjanji memberikan dukungan. Namun janji tinggal janji. Belum ada upaya yang benar-benar serius dari pemerintah setempat untuk menggerakkan warga untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Bandingkan dengan Wali Kota Surabaya, Risma, yang getol turun langsung membersihkan Kalimas Surabaya. Hasilnya, sungai itu benar-benar bersih bahkan menjadi objek wisata baru di Kota Pahlawan. Bagi Misman, Surabaya adalah contoh nyata yang bisa ditiru.
Perlahan, melalui Gerakan Memungut Sehelai Sampah, kalangan pendidikan pun menyambut baik. Tak sedikit para siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi terjun langsung ikut memungut sampah. Selain gerakan nyata, juga ada unsur edukasinya. Para siswa biasanya diajak menyusuri sungai sampai ke hulu, untuk melihat realitas bahwa lingkungan sungai bisa diselamatkan jika semua mendukung.
Lagi-lagi Misman tak mau putus asa. Bersama rekannya sesama wartawan juga pihak yang peduli, pria ini mendirikan Sekolah Sungai. Pengajarnya adalah siapa saja yang mau terlibat. Tentu para pengajar tidak dibayar. Nyatanya aksi ini pun mendapat dukungan yang luar biasa. Para profesional di masing-masing bidang, antre untuk ikut dilibatkan dalam sekolah sungai ini.
Apa istri tidak protes karena waktunya lebih banyak digunakan untuk mengurusi sungai ini? “Awalnya ya pasti protes, tapi sekarang malah mendukung,” ujar pria 56 tahun ini seraya tersenyum.
Membersihkan sungai ini, menurut Misman, sama dengan mengubah pikiran agar selalu positif. Ada yang bilang, selalu berpikir positif itu sangat sulit. Selalu saja ada hal yang mengganggu dan membuat seseorang selalu kalah dan tunduk dengan pikiran negatif.
“Kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika warga Samarinda beranggapan Sungai Karang Mumus tidak akan bisa bersih, maka sampai matahari pensiun bersinar, sungai ini tidak akan pernah kinclong. Sebaliknya, jika semua orang yakin sungai ini akan bersih, maka semakin banyak yang percaya, sungai ini akan semakin cepat bersih,” pungkasnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H