Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Masalah Tuntas, Ini Empat Hal yang Harus Dibayar

12 April 2017   17:03 Diperbarui: 12 April 2017   17:26 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan namun pasti, sebagai terapi komplementer, hipnoterapi semakin dikenal dan semakin dibutuhkan oleh publik. Kalangan dokter dan psikolog klinis pun mulai mengakui efektivitas hipnoterapi dalam membantu mengatasi masalah psikosomatis, alias sakit yang disebabkan oleh pikiran.

Di Samarinda misalnya, ada beberapa dokter yang sudah rutin mengalihkan pasiennya untuk menjalani sesi hipnoterapi. Tentu pasien ini sebelumnya sudah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, termasuk cek laboratorium.

Setelah semua kondisi dinyatakan aman dan klir secara medis, namun pasien tetap merasa tidak nyaman atau merasa sakit di tubuh fisik tertentu, maka kemungkinan besar pasien mengalami psikosomatis.

Ada pula dokter yang tetap membantu menangani pasiennya secara medis, namun sekaligus menyarankan menjalani hipnoterapi, agar pasien bisa menjalani semua proses pengobatan lebih tenang dan nyaman.

Namun, tahukah Anda bahwa ada empat hal yang harus dibayar oleh seseorang yang akan menjalani sesi hipnoterapi. Apa saja empat hal itu?

Pertama, waktu. Untuk menjalani sesi hipnoterapi, baik klien maupun terapis harus meluangkan waktu khusus. Proses terapi dalam kondisi hipnosis memerlukan waktu yang umumnya tidak singkat. Perlu waktu antara 1 sampai 2 jam, bahkan bisa lebih, saat proses terapi dilakukan.

Beberapa waktu lalu misalnya, saat membantu klien yang mengalami kendala dalam menaikkan berat badannya, perlu waktu hingga 4 jam terapi. Begitu pula saat membantu klien yang memiliki orientasi homoseksual dan ingin kembali normal, memerlukan waktu hingga 5 jam.

Tentu, lamanya waktu terapi bergantung dari tumpukan masalah yang dimiliki klien. Sebab bisa saja, satu masalah, tapi akar penyebabnya banyak dan berlapis, seperti lapisan kulit bawang. Namun, ada pula yang merasa masalahnya banyak dan bertumpuk, namun penyebab masalahnya hanya satu saja. Jika penyebabnya hanya satu, maka proses terapi biasanya lebih cepat.

Seperti ketika membantu klien mengatasi masalah lesbian, ternyata butuh waktu hanya sekitar 1 jam. Akar masalah yang ditemukan sangat simpel, yakni ketika klien usia 7 tahun, dikejar-kejar mamanya untuk potong rambut. Padahal, sebagai perempuan, klien sangat suka dengan rambut panjangnya.

Kedua, upaya.Upaya, adalah apa pun yang sudah dilakukan klien untuk bisa lepas dari masalahnya. Selalu ada saja klien yang tidak langsung memutuskan menjalani hipnoterapi. Dia berupaya mencari informasi dulu, menambah referensi dan wawasan, hingga akhirnya yakin mendatangi hipnoterapis.

Bahkan beberapa klien ada yang memutuskan menjalani hipnoterapi, setelah maju mundur selama 1 tahun. Selama satu tahun itu, dia berupaya mencari pengobatan alternatif. Namun tak juga ketemu. Setelah semuanya mentok dan buntu, biasanya hipnoterapi menjadi alternatif ke sekian, bahkan bisa dianggap pilihan paling buncit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun