Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wanita Ini Menjadi Pecinta Sesama Jenis Hanya karena Masalah Kecil

26 Maret 2017   17:07 Diperbarui: 27 Maret 2017   03:00 5986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kok bisa ya pak? Hanya gara-gara ini saja saya bisa lesbi?” tanya wanita ini heran.

Wanita ini, sebut saja bernama Mawar, sejak beberapa bulan sebelumnya beberapa kali berkonsultasi tentang pikirannya yang selalu galau. Meski sudah bertanya panjang lebar melalui pesan pendek, namun sangat terasa ada sesuatu yang masih disembunyikan. Namun, sebagai terapis, tentu tidak dibenarkan mendesak agar klien memberi tahu masalahnya. Semua harus atas kemauan klien itu sendiri untuk menceritakan semua dengan nyaman.

Hingga awal Maret tadi, klien ini akhirnya jumpa di ruang praktik sesuai jadwal yang sudah disepakati. Berasal dari luar Samarinda, klien ini pun harus naik pesawat dan menginap di Kota Tepian untuk menjalani sesi hipnoterapi.

Di ruang praktik, saya tak perlu lagi memberikan penjelasan mengenai hipnoterapi secara detail. Sebab sebelumnya melalui media sosial, klien sudah mempertanyakan semua prosedur terapi dan sudah dijawab pula dengan jelas dan rinci. Itulah kenapa, klien akhirnya benar-benar pasrah dan yakin atas metode yang ia pilih untuk membantu mengatasi masalahnya.

“Pacar saya mau menikah, dengan laki-laki. Jujur saya senang dan bahagia dia mau menikah. Tapi ada juga perasaan yang sakit hati dan tidak rela kehilangan dia,” ucap wanita ini. Sudah dua tahun terakhir, Mawar memang menjalin hubungan serius dengan sesama jenis. Wanita itu, kata Mawar, membuat dirinya sangat nyaman dan bahagia. Ia mengakui, apa yang dilakukan tentu menyalahi aturan dan norma yang berlaku. Namun, perasaan nyaman yang ia rasakan membuat aturan dan norma itu diabaikan begitu saja.

“Saya ingin mengakhiri semuanya. Saya sudah berusaha mengatasi sendiri, tapi tidak bisa. Bahkan sudah berusaha semakin mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, tetap ada perasaan tidak rela pasangan saya menikah,” sambungnya.

Setelah sesi konsultasi, Mawar akhirnya semakin mantap untuk memutuskan mengakhiri semuanya. Ia pun pasrah dan bersedia menjalani semua sesi terapi secara utuh. Kemauan kuat dari Mawar membuat proses relaksasi pikiran bawah sadar bisa berjalan dengan cepat dan mudah.

Setelah klien berada di kedalaman yang tepat dan presisi, proses hipnoanalisis dengan mudah dilakukan. Dengan bimbingan yang tepat, pikiran bawah sadar mengarahkan pada kejadian ketika Mawar berusia 5 tahun. Saat itu, Mawar suka dengan penampilannya berambut panjang. Namun, Mawar justru dikejar-kejar mamanya untuk segera potong rambut. Meski sakit hati dan kecewa, mau tidak mau Mawar harus merelakan rambut panjangnya dipotong dan harus berpenampilan tomboy.

Rupanya, mamanya melakukan itu karena tidak punya cukup waktu untuk membantu merawat rambut Mawar. Belum lagi jika ada kutu bersarang di rambutnya, tentu perlu waktu khusus untuk menanganinya. Sementara mama Mawar yang super sibuk, lebih memilih jalan pintas agar Mawar berambut pendek saja.

Ternyata, rambut yang selalu pendek itulah yang membuat pikiran bawah sadar beranggapan bahwa dirinya adalah pria. Karena itu, dia harus menyukai wanita. Kenapa demikian? Ini karena sifat pikiran bawah sadar yang memang lugu, dan tidak bisa menganalisa program yang masuk, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Begitu program terpasang, maka pikiran bawah sadar akan menjalankannya secara otomatis.

Menggunakan teknik khusus, Mawar kemudian dibimbing untuk melepas program yang sudah terlanjur tertanam selama 25 tahun tersebut. Hasilnya, Mawar mengaku lega dan plong. Dua pekan setelah terapi, Mawar pun sempat berkirim kabar bahwa hidupnya semakin tenang dan nyaman, dan mengaku bisa mewujudkan impian dengan mudah. Termasuk, ia juga berharap segera menikah dengan lawan jenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun