Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ingin Mendalami Teknologi Pikiran? Wajib Tonton Split!

17 Februari 2017   00:21 Diperbarui: 17 Februari 2017   16:39 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu karakter dalam film Split. DirtyHorror.com

Sebagai contoh, anak-anak yang dihukum dan dipermalukan gurunya di depan kelas. Maka, akan muncul EP baru pada anak ini, yakni EP pemalu atau EP yang tidak berani berbicara di depan ini. Tujuan munculnya EP ini sangat baik, yakni agar klien tidak maju ke depan kelas, dan tidak lagi dipermalukan.

Saat dewasa, kondisi ini jelas merepotkan, karena saat di dunia kerja, diperlukan rasa percaya diri dan keberanian yang nyata. Maka, EP ini harus diedukasi sehingga kemudian bisa kembali percaya diri berada di depan umum.

Anda orang tua yang memiliki anak? Maka jangan biarkan ada EP yang kelak bisa merusak masa depan anak Anda. Minta maaflah pada anak sekarang juga, agar EP yang trauma pada perlakuan orang tuanya, bisa nonaktif bahkan hilang dengan sendirinya.

Bagaimana jika Anda sebagai orang dewasa juga pernah mengalami trauma saat anak-anak? Maafkan perlakuan orang tua Anda dengan tulus, agar kualitas hidup Anda menjadi lebih baik.

Bagaimana menurut Anda? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun