Baru menghiasi rak Toko Buku Gramedia, buku Miracles On Demand (MOD) ini ternyata memang layak menyandang National Best Seller. Sebab ternyata, di laman online Gramedia, buku ini sudah banyak dipesan sebelum benar-benar tercetak.
Lalu apa istimewanya buku ini? Ya, buku yang disunting duet Widya Saraswati dan Kristin Liu ini ternyata berisi 33 kasus unik dan menarik yang berhasil dituntaskan dengan metode hipnoterapi. Praktis, buku ini seolah langsung menghapus stigma masyarakat tentang hipnoterapi. Selama ini, masyarakat hanya tahu tentang hipnoterapi seperti tayangan di televisi. Yakni untuk ‘ngerjain’ orang atau hanya sekadar hiburan. Lebih ‘parno’ lagi yaitu untuk mengorek ‘aib’ di depan banyak orang.
Di buku MOD ini, pembaca tak lagi mendapat kesan yang salah seperti tayangan di televisi. Secara ilmiah dibeberkan bahwa hipnoterapi benar-benar bisa dipertanggungjawabkan dan menjadi salah satu terapi komplementer yang sudah diakui pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007. Aturan itu menyebutkan hipnoterapi sebagai salah satu jenis layanan pengobatan komplementer alternatif serta masuk kriteria intervensi tubuh dan pikiran.
Ini juga diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014, tentang pelayanan kesehatan masyarakat. Disebutkan dalam peraturan itu, hipnoterapi sebagai salah satu bentuk layanan kesehatan komplementer menggunakan terapi olah pikir. Â Â
Ternyata, kasus yang ditangani para hipnoterapis lulusan lembaga Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology ini unik dan beragam. Namun umumnya, masalah yang muncul memang berasal dari masa lalu klien. Sebut saja kasus yang ditangani terapis bernama Yudo Prihartono, yakni ketika menangani seorang wanita mudah emosi hingga depresi. Ternyata akar masalahnya sangat sepele, yakni hanya gara-gara tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) saat masih kecil.
Ada lagi kasus vaginismus alias wanita yang tidak bisa melakukan hubungan suami-istri. Suami dari wanita ini seolah menembus tembok saat akan berhubungan layaknya suami-istri. Oleh terapis bernama Agus Nada, akhirnya bisa diatasi dan bisa kembali berhubungan badan dengan suaminya secara normal. Kasus hipertiroid juga berhasil dituntaskan oleh terapis Agus Wirajaya menggunakan teknik hipnoterapi.
Berbagai kasus dari mulai ketergantungan narkoba, mencari barang yang hilang, syaraf kejepit, hingga takut makan nasi, serta takut bertemu dokter gigi, bisa dibabat dengan metode hipnoterapi. Ada pula kasus hiperseks, ejakulasi dini, alergi, ketergantungan rokok, hingga kasus psikosomatis lainnya. Psikosomatis yakni sakit yang dirasakan fisik namun disebabkan oleh pikiran.
Kisah tentang trauma mendalam ini seperti digambarkan dalam kisah Rosa, yang ternyata lahir dari sebuah hubungan gelap. Rosa yang hidup di panti asuhan sejak bayi, memiliki seorang tante. Belakangan diketahui, ternyata sang tante itu sekaligus juga sebagai ibu tirinya. Ya, karena ibu kandung Rosa adalah kakak dari sang tante, yang sudah melakukan hubungan gelap dengan suami tantenya itu.
Betapa Rosa benar-benar sangat terpukul mendapati kenyataan yang memalukan dan memilukan. Oleh terapis Elvia Esta, Rosa benar-benar dibantu lepas dari traumanya dan bisa menjalani kehidupan dengan normal.
Banyak lagi kasus lain yang sangat sayang untuk dilewatkan. Gaya bahasa yang ringan namun berbobot, membuat buku ini benar-benar nyaman dibaca. Tak sekadar memberikan alternatif mengisi waktu luang, lebih dari itu, banyak wawasan dan pengetahuan tentang teknologi pikiran yang dibeberkan melalui buku setebal 213 halaman ini.