Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hipnoterapi Bakal Diajarkan di Perguruan Tinggi?

13 September 2016   23:04 Diperbarui: 13 September 2016   23:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: AWGI. Keluarga Besar AWGI dan IPK usai acara diskusi.

AWGI - Ikatan Psikologi Klinis Gelar Diskusi Ilmiah Hipnoterapi

JOGJAKARTA - Hipnoterapi semakin dilirik sebagai salah satu terapi komplementer yang dianggap sangat membantu melepaskan masalah klien. Tak heran jika berbagai profesi pun mulai memanfaatkan metode ini sebagai salah satu terapi alternatif yang membantu klien menyelesaikan masalah berhubungan dengan emosi maupun sakit fisik yang sumbernya dari pikiran (psikosomatis).

Atas alasan itu pula Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology (AWGI) dan Ikatan Psikologi Klinis (IPK) menggelar Diskusi dan telaah ilmiah tentang Scientific EEG dan Clinical Hypnotherapy di Hotel Tentrem Jogjakarta, Selasa (13/9) pukul 13.00 – 16.00 WIB yang sebelumnya didahului dengan makan siang bersama.

Pembicara dalam forum ini adalah pakar teknologi pikiran terbaik di Tanah Air, Adi W. Gunawan, yang juga pendiri Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology yang berkantor pusat di Surabaya. Kandidat doktor hipnoterapi pertama di Tanah Air ini mengupas berbagai hal berhubungan dengan teknologi pikiran, yang merupakan basis kerja dari metode hipnoterapi.

Moderator dalam diskusi ini Guru Besar Psikologi Klinis Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Prof Kwartarini Wahyu Yuniarti MMedSc Ph.D. atau akrab disapa Bu Bo, yang sebelumnya juga sudah mengikuti kelas Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy (SECH) 100 jam di AWGI.

Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Dr Indria Laksmi Gamayanti Msi Psi menyampaikan, tertarik dengan diskusi ini untuk semakin mendalami tentang hipnoterapi. Apalagi, baik psikologi maupun hipnoterapi sama-sama bermain di ranah pikiran manusia.

Selain itu, di Asosiasi Psikologi Amerika yang jadi acuan masyarakat psikologi sedunia, hipnoterapi masuk di divisi ke-30.

Tak hanya para psikolog, diskusi juga diikuti para dokter, dokter anak, psikolog klinis, psikiater, neurolog, akademisi, dan diharapkan terjadi diskusi yang bermanfaat sekaligus saling menguatkan satu sama lain.

Sementara itu Adi W. Gunawan menyampaikan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) 103/2014, hipnoterapi adalah pengobatan komplementer-alternatif. Karena itu, keberadaan hipnoterapis berfungsi sebagai pelengkap alias komplemen dalam tindakan medis yang dilakukan dokter, bukan menggantikan.

“Khusus untuk penyakit fisik, selalu kita minta klien ke dokter terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan medis menyeluruh. Bila dokter menyatakan tidak ada masalah pada fisik, padahal klien merasa sakit, berarti ini adalah psikosomatis. Ini yang kita bantu atasi dengan metode hipnoterapi,” beber Adi.
 Bagaimana dengan kasus berat seperti skizofrenia atau halusinasi? “Rujukan utama tetap ke psikiater. Hipnoterapis hanya membantu dari sisi penanganan emosinya saja,” bebernya

Dalam pertemuan yang dihadiri para psikolog klinis ini, Adi membeberkan bagaimana cara kerja pikiran serta menyampaikan keefektifan metode hipnoterapi dalam membantu klien. Terbukti, sejak 2008 para hipnoterapis AWGI sudah menangani tak kurang dari 100 ribu kasus, dengan tingkat keberhasilan di atas 90 persen.

Ini pula yang mendorong para profesional seperti dokter, psikolog, perawat, bidan, dokter gigi, pengacara, guru, pemuka agama hingga berbagai profesi lainnya, banyak yang sudah tercatat sebagai alumni kelas hipnoterapi AWGI.

Waktu yang terbatas membuat peserta yang hadir semakin penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang hipnoterapi AWGI. Karena itu, Adi W. Gunawan menjanjikan pertemuan lanjutan sekaligus akan dilakukan life therapy agar para akademisi dan psikolog klinis, dokter, atau psikiater bisa melihat apa yang terjadi dan bisa menemukan teori yang ada di ranah keilmuan mereka.

Harapannya, ada pertemuan lanjutan sekaligus akan dilakukan kerja sama riset lebih jauh, sehingga kalangan akademisi memiliki pegangan dasar teori yang dipakai dalam praktek hipnoterapi. Selain itu muncul harapan supaya hipnoterapi dapat diajarkan di perguruan tinggi seperti halnya akupuntur medik dan herbal medik. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun