Sang istri yang ketika itu sedang tenar dan naik daun, merasa suaminya hanya hidup dari dirinya dan tidak bisa memberinya apa-apa. Di tengah pertengkaran pelik itulah, sang istri sempat melontarkan kalimat “kamu tidak akan disukai wanita mana pun setelah cerai dengan aku!”
Imprint atau penanaman informasi ke pikiran bawah sadar klien inilah yang kemudian menjadi sistem baru yang berjalan pada diri kumbang. Sejak lepas dari istrinya, Kumbang mengaku masih sempat ada perasaan suka terhadap sesama jenis. Namun seiring waktu, karena tidak mendapat response sama sekali dari lawan jenisnya, maka itu seolah mengonfirmasi pikiran bawah sadarnya, memang tidak ada lagi wanita yang suka terhadap dirinya.
Maka sejak itu terbentuklah program baru, dia harus menyukai sesama jenis. Terbukti, dia mendapat response serupa dari sesama pria, dan program itu terus berjalan dan semakin kuat.
Semua masa lalu, termasuk akar masalah si Kumbang yang menyebabkan dia suka terhadap sesama jenis, akhirnya dibereskan dengan teknik tertentu. Hasilnya, Kumbang mengaku merasa nyaman dan plong. Bahkan seketika, dia memiliki perasaan yang ‘menggebu’ saat melihat wanita. Sebuah perasaan yang sudah lebih 10 tahun hilang entah ke mana.
“Saya akhirnya bisa benar-benar bebas dan lepas dari masa lalu saya. Terima kasih banyak ya mas,” ucap Kumbang.
Seminggu berlalu, Kumbang sempat berkirim pesan melalui email bahwa dirinya semakin nyaman dan plong. Untuk memperkuat hasil, dia pun mengganti semua nomor ponselnya, agar dia bisa putus komunikasi dengan komunitas gay dan teman-teman lainnya yang dianggap bisa berpotensi menyeretnya kembali ke kehidupan masa lalu.
Termasuk, dia menyampaikan sudah menghapus semua gambar dan video yang berhubungan dengan kehidupan masa lalunya. “Jadi terasa terlahir kembali mas. Mudah-mudahan saya bisa menjalaninya dengan semakin nyaman,” pungkasnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H