Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adakah Lomba Lari dari Kenyataan?

17 Agustus 2016   12:44 Diperbarui: 17 Agustus 2016   12:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki makna berbeda – beda terhadap sebuah kemerdekaan. Bagi saya, merdeka adalah jika seseorang bisa lepas dari masalah yang membelenggu dirinya. Sebab faktanya, tak sedikit orang merasa bebas dan tidak terpenjara, namun sejatinya hati dan pikirannya masih terkurung, tak bisa ke mana-mana. Mau melangkah takut, ingin berubah juga enggan. Akhirnya, hidup yang dialami stagnan saja, bahkan mengalami kemunduran.

Lantas, bagaimana bisa mendapatkan kemerdekaan sesungguhnya? Tidak ada jalan lain. Anda harus lepaskan semua masalah yang menjerat hidup Anda. Trauma, dendam, sakit hati, kecewa, dongkol, jengkel, muak, eneg, dan perasaan lainnya yang tidak nyaman, ada baiknya dibuang dari diri Anda.

Terus dengan cara apa membuangnya? Momen 17 Agustus di hari kemerdekaan seperti ini, Anda bisa melepasnya dengan mengikuti berbagai lomba. Izinkan dan niatkan ketika mengikuti berbagai lomba itu, sekaligus berniat untuk membuang semua perasaan tidak nyaman itu.

Momen kekalahan atau kemenangan saat mengikuti lomba, tak akan berpengaruh pada diri Anda, justru sebaiknya, buang lah semua perasaan tidak nyaman bersamaan dengan momen kemenangan atau kekalahan tersebut. Biarkan semua masalah itu hilang melalui lomba tarik tambang, buang semuanya melalui lomba makan kerupuk, atau lomba lain yang Anda ikuti.

Yang penting, Anda tidak sedang mengikuti lomba lari, tapi lari dari kenyataan. Hadapi kenyataan dengan membuang semua perasaan tidak nyaman. Bagaimana menurut Anda?   (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun