Sebagai sahabat, saya pun membantu menghilangkan perasaan takut dan traumanya itu dengan hipnoterapi. Semua masa lalunya dan semua kepercayaannya tentang utang yang sudah terlanjur melekat di pikiran bawah sadarnya, harus dihapus dan diganti dengan keyakinan baru.
Dengan teknik khusus, semua emosinya terkait soal kehancuran bisnisnya, dinetralkan kembali. Begitu juga trauma soal kejadian kebangkrutan usahanya, dihapus dari memorinya. Keyakinan yang sudah melekat selama ini bahwa usaha harus dengan utang, juga diubah. Sebuah keyakinan baru bahwa usaha bisa dilakukan tanpa riba, ditanamkan ke pikiran bawah sadarnya.
Usai proses hipnoterapi, sahabat saya ini mengaku langsung lebih tenang dan nyaman. Perasaan takut, cemas, khawatir dan was-was yang selama ini selalu melanda, hilang seketika. Dia merasakan semangat dan energinya kembali. Bayangan masa depan pun terlihat terang di pikirannya, dan beberapa cara untuk bangkit seolah muncul di pikirannya.
Benar saja. Sahabat ini benar-benar melego aset lain demi bisa mengurangi utangnya. Hingga akhirnya utangnya sisa sedikit, dan bisa dijadwalkan untuk pelunasannya. ‘Pertolongan’ Yang Kuasa pun tiba. Kerabatnya, menawarkan dirinya untuk membuka cabang di salah satu daerah pinggiran. Demi lepas dari riba, tawaran itu langsung disambar. Beruntung, istrinya juga mendukung. Begitu juga semua kerabatnya. Meski harus hijrah ke daerah pinggiran yang jaraknya 14 jam perjalanan dari kota tempat dia tinggal sebelumnya, dia siap melakoni.
Sahabat saya ini mendapat kepercayaan penuh mengelola kantor cabang dari kerabatnya tersebut. Tak hanya dia, istrinya pun mendapatkan gaji. Semua kebutuhan rumah tangganya, termasuk tempat tinggal, dijamin.
“Alhamdulillah, mas. Ternyata di sini bisnisnya bagus. Uang gaji saya sama istri juga utuh, karena semua kebutuhan ditanggung perusahaan,” ujarnya ketika menghubungi saya, tiga bulan kemudian. Dengan begitu, ia yakin dalam tiga bulan ke depan, sudah bisa bebas dari riba.
“Padahal sebelumnya sudah buntu. Rasanya tidak mungkin bisa melunasi semua utang. Ternyata memang bisa mas. Bantu doakan ya mas, semoga bisnisnya lancar dan saya bisa sukses bekerja di sini,” tutupnya. “Aamiin, semoga semakin lancar,” jawab saya.
Demikianlah kenyataannya. (*)
Simak artikel menarik lainnya di www.endrosefendi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H