Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Mau Makan Nasi Sejak Usia 2 Tahun

2 Februari 2016   22:13 Diperbarui: 2 Februari 2016   22:21 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses hipnoterapi untuk orang dewasa dan untuk anak-anak, memang berbeda. Namun, alurnya tetap sama. Yang membedakan hanya kalimat sugestinya saja. Saat proses pendidikan di Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, memang sudah diajarkan dan disiapkan skrip khusus untuk proses terapi anak-anak.

Proses terapi tak memakan waktu lama, hanya kurang lebih 10 menit. Begitu dibawa kembali ke kondisi sadar, Radit tersenyum lebar, dan segera menghampiri kedua orang tuanya. Sementara saya segera ke dapur, mengambilkan beberapa sendok nasi, untuk uji coba.

Hasilnya, tanpa ada perasaan takut atau was-was, Radit langsung menyuap sendiri butiran nasi itu ke mulutnya. “Enak,” katanya sembari terus menguyah. Adik Radit, Hesti, yang menyaksikan adegan itu langsung kaget, tubuhnya pun hampir terloncat.

“Kok kakak mau makan nasi,” kata adiknya heran. Radit hanya tertawa melihat response adiknya. Sang adik pun mengusap lengan kakaknya, memberikan dukungan sekaligus ikut merasakan kebahagiaan itu. “Nanti bisa makan sama-sama di KFC,” lanjut si adik semangat.

Tak kalah bergembira, wajah kedua orang tuanya pun sumringah. “Bertahun-tahun mas menunggu momen ini. Akhirnya mau juga makan nasi,” ucap ayah Radit.

Sepulang dari rumah saya, Radit, beserta keluarganya langsung menuju ke salah satu KFC di Samarinda, memenuhi keinginan bocah ini untuk makan nasi pertama kali, setelah bertahun-tahun bermusuhan dengan makanan pokok ini.

“Alhamdulillah mas, bener-bener sudah mau makan nasi, jadi terharu,” begitu pesan yang masuk ke HP saya, dari ayah Radit. Tak lupa, disematkan sebuah foto yang menunjukkan Radit begitu lahap menyantap nasi bersama ayam goreng di restoran siap saji tersebut.

Selamat ya Radit. Semoga cita-citanya menjadi dokter, kelak bisa terwujud. Aamiin… (*)

Simak artikel lainnya di www.endrosefendi.com

#HipnoterapiKlinis #Hipnoterapis #Hipnoterapi #Transformasi #LetsLearn #AWGI #AHKI #SeriSuksesTerapi #SayaAWGI #MindTechnology #TeknologiPikiran #HidupYangLebihBaik #Sehat #Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun